Perhatian: Saham Asia Melonjak di Tengah Acara Penting
Saham Asia mengalami lonjakan signifikan, didorong oleh momentum positif dari pasar AS dan acara penting yang akan datang, termasuk kesaksian kongres Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Kongres Rakyat Nasional China.
Minat: Pecahkan Rekor – Nikkei-225 Tembus 40.000
Indeks Saham Nikkei-225 Jepang mencapai tonggak sejarah, melampaui level 40.000 untuk pertama kalinya. Tonggak sejarah ini sejalan dengan diskusi di dalam pemerintah Jepang mengenai deklarasi resmi ekonomi negara tersebut mengatasi deflasi, seperti dilaporkan oleh Kyodo. Daiju Aoki, chief investment officer regional di UBS SuMi Trust Wealth Management Co. di Tokyo, mengomentari sentimen bullish yang mengelilingi saham-saham Jepang, terutama di kalangan investor asing.
Keinginan: Optimisme Menyebar di Seluruh Asia
Sentimen positif meluas di luar Jepang, dengan saham-saham naik di Korea Selatan dan Australia. Selain itu, kontrak berjangka saham di Hong Kong menunjukkan tren naik, sementara untuk AS tetap relatif stabil. Kinerja rekor S&P 500 pada hari Jumat turut berkontribusi pada optimisme keseluruhan di pasar saham Asia.
Tindakan: Fokus pada Saham dan Yuan China
Perhatian kini beralih ke saham-saham China dan yuan karena investor bersiap untuk Kongres Rakyat Nasional ke-14, yang dimulai pada Selasa di Beijing. Peserta pasar dengan antusias menanti kemungkinan langkah stimulus di tengah tantangan ekonomi, termasuk krisis properti, tekanan deflasi, dan kekhawatiran dari investor ritel di tengah penurunan pasar saham yang signifikan. Meskipun upaya sebelumnya, seperti pemotongan suku bunga hipotek dan intervensi dana negara, kepercayaan tetap rendah, menyoroti pentingnya keputusan kebijakan mendatang.
Sebagai kesimpulan, pasar saham Asia menunjukkan ketahanan dan optimisme di tengah acara-acara penting dan ketidakpastian ekonomi. Investor tetap waspada saat mereka menavigasi kondisi pasar yang dinamis, terutama dengan fokus pada pengumuman kebijakan China selama Kongres Rakyat Nasional.
[Sumber: Bloomberg]