Harga emas terjebak dalam kisaran yang ketat pada hari Selasa (26/3) karena fokus investor beralih ke data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini, yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga pertama Federal Reserve tahun ini.
Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $2,172.58 per ons, pada pukul 0549 GMT. Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $2,173.30 per ons.
Emas mencapai rekor tertinggi pada minggu lalu setelah para pengambil kebijakan The Fed mengindikasikan bahwa mereka masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2024 meskipun terdapat angka inflasi yang tinggi baru-baru ini.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Senin bahwa pada pertemuan kebijakan Fed pekan lalu ia memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga untuk tahun ini.
Sementara itu, Gubernur Fed Lisa Cook memperingatkan bank sentral AS perlu mengambil tindakan hati-hati dalam memutuskan kapan akan mulai menurunkan suku bunga.
Investor sekarang menantikan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Indeks terlihat naik 0,3% di bulan Februari, yang akan mempertahankan laju tahunan di 2,8%.
Para pedagang memperkirakan kemungkinan 70% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.
Sementara itu, indeks dolar tergelincir 0,3% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Perak di pasar spot turun 0,2% menjadi $24,63 per ons, platinum turun 0,3% menjadi $899,87 dan paladium turun 0,1% menjadi $1,003,68. (knc)
Sumber : Reuters