Rupiah Kembali Tertekan Dolar AS Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Ilustrasi rupiah. (Freepik / Skata)

Mata uang rupiah kembali tertekan terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (27/3/2024) jelang rilis data ekonomi AS. Investor menanti data inflasi Amerika Serikat yang menjadi salah satu pertimbangan The Fed terkait kebijakan suku bunga.

Ketertarikan:

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di rentang Rp15.780-Rp15.850 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (26/3/2024), rupiah ditutup menguat 0,04% atau 7 poin ke posisi Rp15.793 per dolar AS.

Keinginan:

Pelemahan rupiah kali ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Data ekonomi AS: Investor menanti rilis data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Jumat (29/3/2024). Data ini penting bagi The Fed untuk menentukan arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
  • Kenaikan suku bunga The Fed: The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini untuk meredam inflasi. Hal ini dapat membuat dolar AS lebih menarik bagi investor.
  • Harga komoditas: Harga komoditas global yang mengalami penurunan juga menekan rupiah.

Tindakan:

Bagi pelaku usaha dan investor, perlu untuk mencermati perkembangan nilai tukar rupiah dan dolar AS secara seksama. Berikut beberapa tips untuk mengelola risiko nilai tukar:

  • Melakukan hedging: Hedging adalah strategi untuk memitigasi risiko nilai tukar dengan menggunakan instrumen keuangan.
  • Diversifikasi portofolio: Diversifikasi portofolio dengan memasukkan aset-aset dalam mata uang asing dapat membantu mengurangi risiko.
  • Memanfaatkan informasi: Pantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Kesimpulan:

Nilai tukar rupiah masih akan dibayangi oleh volatilitas dolar AS di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pelaku usaha dan investor perlu mewaspadai risiko nilai tukar dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.