Harga minyak kembali mengalami penurunan pada perdagangan hari Selasa, 14 Mei 2024. Penurunan ini disebabkan oleh data ekonomi Amerika Serikat yang memicu kekhawatiran bahwa suku bunga mungkin tetap tinggi. Kondisi ini menciptakan tekanan yang signifikan pada pasar minyak global, menambah ketidakpastian di tengah berbagai tantangan lainnya seperti ketegangan geopolitik dan bencana alam.
Data Ekonomi AS dan Pengaruhnya
Indeks Harga Produsen AS
Pada bulan April, Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat meningkat lebih dari yang diperkirakan. Kenaikan ini memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi. Ketua Fed, Jerome Powell, mengungkapkan bahwa inflasi AS diperkirakan akan terus menurun hingga tahun 2024. Namun, Powell memperingatkan bahwa masih ada ketidakpastian karena harga-harga naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal pertama.
Dampak Kebijakan Moneter
Komentar Powell menambah kekhawatiran di pasar bahwa kebijakan moneter ketat akan berlanjut. Hal ini berdampak negatif pada permintaan minyak, karena suku bunga tinggi cenderung memperlambat pertumbuhan ekonomi. Data harga konsumen yang akan dirilis pada hari Rabu juga menjadi fokus utama, karena angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memaksa The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi.
Situasi Global yang Mempengaruhi Harga Minyak
Ketegangan di Timur Tengah
Ketegangan di Timur Tengah juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga minyak. Konflik yang berkepanjangan dapat mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut, menciptakan tekanan tambahan pada harga. Phil Flynn, analis di Price Futures Group, menyatakan bahwa ketidakpastian akibat konflik di Rafah, Gaza, tetap membuat pasar gelisah.
Kebakaran Hutan di Kanada
Di Kanada, kebakaran hutan di wilayah Alberta yang kaya akan minyak juga menjadi perhatian. Kebakaran ini mengancam produksi minyak dan dapat mengakibatkan penghentian sementara seperti yang terjadi delapan tahun lalu. Kanada merupakan pemasok utama minyak mentah yang lebih berat, dan gangguan pasokan dari wilayah ini dapat meningkatkan harga minyak global.
Proyeksi Permintaan dan Penawaran Minyak
Laporan OPEC
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap optimis terhadap pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2024. Dalam laporan bulanannya, OPEC menyebutkan bahwa permintaan minyak dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024 dan sebesar 1,85 juta bph pada tahun 2025.
Analisis Pasar
Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, mengemukakan bahwa inflasi yang tidak terkendali dapat menarik kembali permintaan minyak. Komentar dari Ketua Fed juga dianggap sebagai faktor yang membebani pasar. Selain itu, kebijakan moneter yang ketat di AS dapat menghambat pertumbuhan permintaan minyak, meskipun prospek global menunjukkan peningkatan.
Dampak pada Harga Minyak
Harga Brent dan WTI
Pada penutupan perdagangan hari Selasa, minyak mentah berjangka Brent turun 98 sen atau 1,18%, menjadi USD 82,38 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun USD 1,10 atau 1,39%, menjadi USD 78,02 per barel. Harga ini mencerminkan reaksi pasar terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan dan pasokan minyak.
Inventaris Minyak AS
Menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS turun 3,104 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Mei. Sementara itu, persediaan bensin turun 1,269 juta barel, dan sulingan naik 673.000 barel. Data inventaris resmi dari pemerintah AS yang akan dirilis pada hari Rabu juga menjadi penentu arah harga minyak selanjutnya.
Kesimpulan
Harga minyak terus berada di bawah tekanan karena berbagai faktor ekonomi dan geopolitik. Data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan inflasi dan ketidakpastian kebijakan moneter menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga. Selain itu, ketegangan di Timur Tengah dan kebakaran hutan di Kanada menambah ketidakpastian di pasar minyak. Dalam jangka pendek, perkembangan data inflasi dan keputusan kebijakan The Fed akan menjadi penentu utama arah harga minyak.
Tindakan yang Dapat Dilakukan
Bagi pelaku pasar dan investor, penting untuk terus memantau perkembangan data ekonomi dan situasi geopolitik yang dapat mempengaruhi harga minyak. Mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis mendalam dan informasi terkini akan membantu dalam mengelola risiko dan memanfaatkan peluang di pasar komoditas energi.