Kenaikan Harga Minyak
Harga minyak mentah global kembali mengalami kenaikan signifikan. Pada Kamis, 11 Juli 2024, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 menguat sebesar 0,66% menjadi US$82,64 per barel pada pukul 08.03 WIB. Tidak hanya WTI, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 0,65% menjadi US$85,63 per barel. Kenaikan harga ini terjadi seiring dengan menurunnya stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya permintaan global.
Pengaruh Menurunnya Stok Minyak di AS
Menurunnya stok minyak mentah di AS menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kenaikan harga minyak. Berdasarkan data terbaru, persediaan minyak mentah AS secara nasional turun sebanyak 3,4 juta barel pada pekan lalu. Penurunan stok ini disebabkan oleh meningkatnya konsumsi bahan bakar jet dan bensin seiring dengan musim panas yang menjadi puncak waktu untuk bepergian di AS.
Tim Snyder, ekonom dari Matador Economics, menyatakan bahwa risiko geopolitik tidak terlalu berdampak besar pada harga minyak saat ini. Investor mulai lelah dengan berita tentang gencatan senjata di Gaza dan perang di Ukraina yang sebelumnya mempengaruhi pasar minyak. Sebaliknya, data stok minyak yang lebih akurat dan relevan menjadi pendorong utama bagi harga minyak.
Sentimen Pasar dan Ekspektasi Kebijakan The Fed
Selain penurunan stok minyak, sentimen pasar juga didorong oleh performa positif ekuitas global. Saham AS mencapai titik tertinggi baru menjelang rilis data inflasi pada Kamis malam waktu setempat (11/7), yang dapat meningkatkan ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada akhir tahun. Jika The Fed memangkas suku bunga, maka hal ini dapat memberikan dorongan tambahan bagi permintaan minyak dan meningkatkan harga lebih lanjut.
Dampak Pengurangan Produksi OPEC+
Harga minyak mentah juga didukung oleh kebijakan pemangkasan produksi oleh OPEC+. Meski beberapa negara anggota OPEC+ masih memproduksi di atas batas yang disepakati, upaya kolektif untuk mengurangi pasokan global terus memberikan dukungan bagi harga. Rusia, sebagai salah satu anggota OPEC+, telah melakukan pengurangan produksi signifikan pada Juni 2024.
Prospek Harga Minyak ke Depan
Ke depan, pedagang dan analis akan terus memantau laporan pasar bulanan dari Badan Energi Internasional (IEA) untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang keseimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah global. Data dari IEA, bersama dengan laporan pekerjaan dan inflasi AS, akan memberikan petunjuk tambahan tentang arah kebijakan moneter dari The Fed dan dampaknya pada harga minyak.
Phil Flynn, analis di Price Futures Group, menekankan pentingnya data dari EIA dalam memahami tren harga minyak saat ini. “Data EIA tampak menjadi pendorong utama kenaikan harga minyak. Selain itu, data pekerjaan dan inflasi AS akan memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter dari The Fed,” ujarnya.
Kesimpulan
Kenaikan harga minyak mentah global didorong oleh menurunnya stok minyak di AS, meningkatnya permintaan global, dan kebijakan pemangkasan produksi oleh OPEC+. Sentimen pasar yang positif dan ekspektasi terhadap kebijakan The Fed juga turut memberikan dorongan tambahan bagi harga minyak. Dengan terus memantau laporan pasar dari IEA dan data ekonomi AS, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menghadapi volatilitas harga minyak di masa mendatang.