Pergerakan Harga Emas
Hari ini, Rabu (31/7), harga emas menunjukkan pergerakan yang bervariasi jelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) oleh The Federal Reserve (The Fed). Berdasarkan data dari Bloomberg, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,06% mencapai level US$2.409,44 per troy ounce pada pukul 06.49 WIB. Sementara itu, harga emas Comex kontrak Desember 2024 justru naik sebesar 0,12% ke level US$2.454,80 per troy ounce pada waktu yang hampir bersamaan.
Di sisi lain, Reuters melaporkan bahwa harga emas naik sekitar 1% pada Selasa (30/7) dipicu oleh optimisme investor bahwa The Fed akan memberikan sinyal mengenai kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024 di akhir pertemuan kebijakan yang berlangsung minggu ini.
Prediksi The Fed dan Pengaruhnya
The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sekarang hingga akhir pertemuan dua hari pada Rabu waktu setempat (31/7). Namun, ada harapan bahwa The Fed mungkin memberikan isyarat untuk pelonggaran kebijakan mulai September 2024 dengan merujuk pada pencapaian inflasi target sebesar 2%.
Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, mengatakan, “Beberapa kekecewaan jangka pendek mungkin terjadi dalam pergerakan emas, tetapi secara keseluruhan, tren jangka panjang masih menunjukkan arah menuju harga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan dan kuartal mendatang.”
Industri Batu Bara di India
Menengok sektor batu bara, harga komoditas ini menunjukkan penurunan. Harga batu bara kontrak September 2024 di ICE Newcastle turun 0,46% menjadi US$139,60 per metrik ton pada penutupan perdagangan Selasa (30/7). Harga kontrak Agustus 2024 juga mengalami penurunan sebesar 0,61% ke level US$139,25 per metrik ton.
Menteri Serikat Batu Bara dan Pertambangan India, G. Kishan Reddy, menyebutkan bahwa pemerintah India memiliki rencana untuk meningkatkan pencampuran batu bara kokas di sektor baja dari yang saat ini 10-12% menjadi 30-35%. Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan impor dengan meningkatkan penggunaan batu bara dalam negeri. Permintaan batu bara India pada 2023-24 melonjak menjadi 1233,86 juta metrik ton dari 1115,04 juta metrik ton pada tahun sebelumnya, sementara produksi dalam negeri juga naik sebesar 11,65% menjadi 997,26 juta metrik ton untuk periode yang sama.
Kenaikan Harga CPO
Komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) juga mengalami kenaikan harga. Harga CPO berjangka pada penutupan perdagangan Selasa (30/7) kontrak Oktober 2024 mengalami kenaikan sebesar 8 poin menjadi 3.916 ringgit per ton di Bursa Derivatif Malaysia. Untuk kontrak Agustus 2024, harga meningkat 19 poin ke level 4.040 ringgit per ton.
Fokus Pasar Terhadap Data Ketenagakerjaan
Para pelaku pasar juga akan menyoroti sejumlah data ketenagakerjaan AS yang akan diumumkan dalam minggu ini, termasuk laporan penting mengenai penggajian non-pertanian yang akan dirilis pada Jumat (2/8). Data ini akan menjadi indikator penting mengenai kesehatan ekonomi AS dan dapat memengaruhi kebijakan The Fed serta pergerakan harga komoditas global.
Kesimpulan
Dalam pasar komoditas yang dinamis dan penuh ketidakpastian, penting untuk terus memantau perkembangan terkini dan analisis pasar agar bisa mengambil langkah yang tepat. Terkait dengan emas, batu bara, dan CPO, fluktuasi harga mencerminkan berbagai faktor fundamental termasuk kebijakan The Fed, permintaan dan pasokan domestik, serta kondisi ekonomi global. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang informatif dan bermanfaat bagi Anda yang terlibat dalam dunia bisnis dan investasi.