Harga Minyak Melonjak Karena Pembunuhan Pemimpin Hamas Picu Risiko Geopolitik

Harga minyak melonjak setelah Hamas mengatakan Israel membunuh pemimpin politiknya, yang memicu ketegangan di kawasan yang memproduksi sekitar sepertiga minyak mentah dunia.

Harga acuan global Brent naik mendekati $80 per barel setelah jatuh 4,5% selama sesi sebelumnya, dengan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sekitar $76. Hamas mengatakan Israel membunuh pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, dalam serangan udara di Iran. Hal ini menyusul serangan sebelumnya oleh Israel di Beirut yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah.

Telah terjadi baku tembak dalam beberapa hari terakhir, dengan serangan Hizbullah di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel menewaskan 12 anak, yang berpotensi membahayakan pembicaraan gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.

Para pedagang minyak telah menilai risiko eskalasi konflik dan apakah hal itu dapat menyebabkan lebih banyak serangan terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui Laut Merah, atau memengaruhi produksi dan ekspor, khususnya dari Iran. Harga minyak mentah cenderung tidak bereaksi terlalu tajam terhadap perkembangan baru dalam perang yang telah berlangsung sejak awal Oktober 2023 baru-baru ini.

Di luar Timur Tengah, gambaran permintaan global tetap tenang karena perlambatan ekonomi Tiongkok yang berkepanjangan terus membebani sentimen. Brent ditetapkan mengalami penurunan bulanan sekitar 8%, yang terbesar tahun ini, meskipun harga didukung oleh pembatasan pasokan OPEC+ dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera mulai menurunkan suku bunga.

Di AS, sebuah kelompok industri mengatakan persediaan minyak mentah turun 4,5 juta barel minggu lalu. Jika dikonfirmasi oleh angka resmi pada Rabu malam, itu akan menandai penurunan terpanjang sejak Januari 2022.

The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat bertemu pada Rabu malam, dan para pedagang akan menunggu pernyataan Ketua Jerome Powell setelahnya untuk konfirmasi taruhan bahwa suku bunga akan dipotong pada bulan September.

Brent untuk penyelesaian September, yang berakhir pada Rabu, naik 1,4% menjadi $79,72 per barel pada pukul 12:30 siang di Singapura. Kontrak Oktober yang lebih aktif naik 1,5% menjadi $79,62.

WTI untuk pengiriman September naik 1,5% menjadi $75,86 per barel. (knc)

Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.