Harga emas terus mengalami peningkatan hingga sesi kedua pada hari Rabu (16/10). Kondisi ini didorong oleh pelemahan yang terjadi pada ekuitas dan imbal hasil obligasi, sementara para pelaku pasar menantikan data ekonomi AS sebagai indikator untuk memprediksi kebijakan Federal Reserve terkait potensi penurunan suku bunga.
Pergerakan Harga Emas
- Harga Emas Spot: Emas spot mencatat kenaikan sebesar 0,6%, mencapai angka $2.676,63 per ons pada pukul 08.32 GMT. Angka ini hanya selisih sekitar $9 dari rekor tertinggi sebelumnya sebesar $2.685,42 yang dicapai pada bulan lalu.
- Harga Emas Berjangka: Harga emas berjangka AS juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,5%, dengan mencapai $2.693,30.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi pilihan investasi utama terutama dalam kondisi suku bunga rendah serta ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik yang sedang berlangsung.
Dampak Imbal Hasil Obligasi
Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun menurun ke level terendah dalam lebih dari satu minggu terakhir. Penurunan imbal hasil ini membuat emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil, semakin menarik di mata investor.
Faktor yang Memengaruhi Pasar
Pelaku pasar saat ini mengarahkan fokus mereka pada beberapa data penting yang akan dirilis oleh AS, termasuk:
- Penjualan Ritel
- Produksi Industri
- Klaim Pengangguran Mingguan
Data ini dijadwalkan akan diumumkan pada hari Kamis, yang juga akan mempengaruhi kebijakan Federal Reserve terkait potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut jika angka-angka tersebut sesuai dengan ekspektasi.
Prediksi Harga Emas dan Logam Lainnya
Delegasi pada pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) memperkirakan harga emas akan terus meningkat, bahkan bisa mencapai $2.941 dalam 12 bulan ke depan. Selain itu, mereka juga memproyeksikan harga perak akan melonjak menjadi $45 per ons.
Kenaikan Harga Logam Mulia Lainnya:
- Perak Spot: Naik sebesar 1,1% menjadi $31,82 per ons.
- Platinum: Mengalami kenaikan 1,4% menjadi $997,45 per ons.
- Palladium: Juga naik hampir 1% menjadi $1.018,00 per ons.
Pergerakan ini menegaskan minat investor terhadap logam mulia, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.