Harga minyak mentah dunia mengalami tekanan, dengan fokus investor tertuju pada perkembangan konflik di Timur Tengah setelah kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Kematian ini menjadi sorotan di pasar global, terutama terkait dampaknya terhadap kestabilan kawasan dan produksi energi di wilayah tersebut.
Harga Minyak Brent dan WTI Mengalami Penurunan
Minyak mentah Brent diperdagangkan di bawah $75 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) bertahan di sekitar $71 per barel. Sepanjang minggu ini, futures untuk kedua minyak tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan lebih dari 5%. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian geopolitik setelah pembunuhan Yahya Sinwar oleh tentara Israel, yang memicu Presiden AS Joe Biden menyerukan gencatan senjata di Gaza. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer di Gaza belum selesai.
Sentimen Pasar Didukung oleh Penurunan Persediaan Minyak AS
Meskipun ada ketidakpastian geopolitik, laporan pada hari Kamis mengenai persediaan minyak AS memberikan sedikit dukungan bagi harga minyak. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa persediaan minyak nasional AS mengalami penurunan selama empat minggu berturut-turut, yang menunjukkan pengetatan pasokan di pasar energi AS.
Data Ekonomi China Menunjukkan Perbaikan Tentatif
Pada hari Jumat, data ekonomi dari China, ekonomi terbesar kedua di dunia, menunjukkan tanda-tanda awal perbaikan ekonomi. Namun, permintaan minyak di negara tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menambah kekhawatiran terhadap permintaan minyak global di masa depan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pergerakan Harga Minyak Brent Tidak Mampu Menahan Penurunan Awal Minggu
Meskipun Brent naik sebesar 0,5% menjadi $74.65 per barel pada pukul 09:43 waktu London, kenaikan ini belum mampu mengimbangi penurunan tajam yang terjadi pada hari Senin dan Selasa. Penurunan ini terjadi setelah kekhawatiran mereda bahwa Israel akan menyerang infrastruktur energi Iran sebagai pembalasan atas serangan di awal bulan. Dalam jangka panjang, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa peningkatan pasokan global bisa mengakibatkan surplus minyak yang signifikan pada tahun depan.
Pergerakan Minyak WTI
Untuk minyak WTI pengiriman November, harga naik 0,3% menjadi $70.91 per barel. Namun, pergerakan positif ini dianggap terbatas di tengah tekanan geopolitik dan dinamika permintaan global.