Harga emas turun lebih dari 1% pada Rabu setelah mencapai rekor tertinggi. Penurunan ini dipicu oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang mengimbangi permintaan aset safe-haven, meskipun ketidakpastian politik terkait pemilu AS dan perang di Timur Tengah masih mendukung permintaan emas.
Penurunan Harga Emas Setelah Rekor Tertinggi
Harga emas spot turun 1% menjadi $2.721,12 per ounce pada pukul 12:25 p.m. EDT (1410 GMT) setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi $2.758,37 per ounce. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS turun 0,9% menjadi $2.734,60.
Emas Sebagai Aset Lindung Nilai
Sepanjang tahun ini, emas telah naik lebih dari 31%, dengan terus memecahkan rekor harga baru. Peningkatan ini didorong oleh kombinasi suku bunga rendah yang diterapkan oleh Federal Reserve dan permintaan aset safe-haven di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global.
Menurut Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, “Ada aksi ambil untung dan kenaikan imbal hasil obligasi, yang menyebabkan emas sulit naik lebih tinggi seiring dengan meningkatnya imbal hasil.” Namun, Haberkorn menambahkan bahwa emas masih berpotensi mencapai level $2.800 per ounce pada akhir minggu ini karena permintaan safe-haven yang kuat.
Penguatan Dolar Membebani Harga Emas
Indeks dolar AS naik 0,3% mendekati level tertinggi tiga bulan, membuat emas menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, imbal hasil obligasi AS juga mencapai level tertinggi dalam tiga bulan, memberikan tekanan tambahan pada harga emas.
Dampak Ketidakpastian Politik AS
Ketidakpastian politik di AS, termasuk menjelang pemilihan presiden, semakin memperburuk volatilitas pasar. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, Wakil Presiden Kamala Harris memimpin dengan selisih tipis 46% dibandingkan mantan Presiden Donald Trump yang memperoleh 43%.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menyatakan bahwa, “Kenaikan utang AS menjelang pemilu, serta penerbitan utang besar-besaran oleh pemerintah dalam kondisi pasar yang tipis dan penuh kecemasan, juga memberikan tekanan pada pasar emas.”
Harga Perak dan Logam Mulia Lainnya
Selain emas, harga perak juga mengalami penurunan 3,1% menjadi $33,74 per ounce setelah sebelumnya mencapai harga tertinggi sejak akhir 2012 di $34,87 per ounce. Menurut Kinesis Money, rasio emas/perak yang saat ini berada di sekitar 80 menunjukkan bahwa perak cenderung mengikuti kenaikan harga emas.
Logam mulia lainnya seperti platinum turun 1% menjadi $1.018,65 per ounce, sementara paladium jatuh 1,9% menjadi $1.055,98 per ounce.
Kesimpulan
Meskipun harga emas telah mencapai puncak baru, tantangan dari penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi terus membebani logam mulia ini. Namun, ketidakpastian politik dan risiko ekonomi global tetap menjadi faktor penting yang mendukung permintaan aset safe-haven seperti emas dalam jangka pendek.