Harga minyak mentah global kembali naik pada Selasa, melanjutkan reli yang dimulai sehari sebelumnya. Peningkatan ini dipicu oleh penghentian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, Norwegia, dan pengurangan produksi di Kazakhstan. Namun, investor tetap waspada terhadap risiko geopolitik yang meningkat akibat eskalasi konflik Rusia-Ukraina.
Faktor-Faktor Utama Kenaikan Harga Minyak
Gangguan Produksi di Ladang Johan Sverdrup
Ladang minyak Johan Sverdrup, ladang minyak terbesar di Eropa Barat yang dikelola oleh Equinor, mengalami penghentian produksi akibat pemadaman listrik di daratan. Ladang ini memiliki kapasitas produksi 755.000 barel per hari, menjadikannya salah satu pemasok utama minyak dunia.
Menurut juru bicara Equinor, upaya untuk memulai kembali produksi sedang berlangsung, meskipun belum ada kepastian kapan produksi dapat dilanjutkan. Gangguan ini memberikan tekanan pada pasokan global dan menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga minyak.
Penurunan Produksi di Ladang Tengiz, Kazakhstan
Selain itu, ladang minyak terbesar Kazakhstan, Tengiz, yang dioperasikan oleh Chevron, melaporkan pengurangan produksi sebesar 28% hingga 30% akibat perbaikan. Menurut Kementerian Energi Kazakhstan, perbaikan ini diperkirakan selesai pada Sabtu mendatang.
Kombinasi gangguan produksi di Norwegia dan Kazakhstan telah memperketat pasokan minyak global, mendukung kenaikan harga Brent dan West Texas Intermediate (WTI).
Risiko Geopolitik: Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina
Serangan Udara Rusia Terbesar dalam Tiga Bulan
Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina dalam tiga bulan terakhir pada Minggu, merusak infrastruktur energi Ukraina secara signifikan. Eskalasi ini memperburuk ketegangan geopolitik di wilayah tersebut, yang berdampak pada harga minyak.
Perubahan Kebijakan Amerika Serikat
Dalam langkah yang mengejutkan, pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS dalam menyerang wilayah Rusia. Keputusan ini meningkatkan risiko konflik langsung antara Rusia dan NATO, mengingat Kremlin menganggap langkah ini sebagai tindakan sembrono yang dapat memicu eskalasi lebih lanjut.
Perubahan Dinamika Pasar Minyak
Peralihan Kontrak WTI ke Januari
Investor mulai mengalihkan perdagangan WTI ke kontrak Januari menjelang berakhirnya kontrak Desember pada Rabu. Dalam perdagangan hari Senin, harga kontrak Januari lebih tinggi dibandingkan kontrak Desember, menunjukkan perubahan pasar ke kondisi contango—situasi di mana harga masa depan lebih tinggi daripada harga spot, menandakan pelonggaran pasokan.
Kesimpulan
Kombinasi gangguan produksi di Norwegia dan Kazakhstan, serta meningkatnya risiko geopolitik akibat eskalasi konflik Rusia-Ukraina, mendorong kenaikan harga minyak. Namun, dinamika pasar seperti peralihan kontrak dan kondisi contango memberikan indikasi bahwa tekanan pasokan dapat mereda dalam jangka pendek. Investor akan terus memantau perkembangan konflik geopolitik dan pemulihan produksi di ladang minyak utama untuk menentukan arah pasar selanjutnya.