Harga Emas Menguat di Awal Pekan Setelah Penurunan Terburuk Sejak 2021

emas batangan / gold bar

Harga emas mengalami kenaikan signifikan pada awal pekan ini, didorong oleh pelemahan dolar AS dan harapan pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi sentimen pasar.

Kenaikan Harga Emas dan Faktor Pemicu

  • Harga Emas Global: Mengutip Bloomberg, harga emas naik 1% menjadi US$2.597,34 per ons setelah sebelumnya mengalami penurunan lebih dari 4% pada pekan lalu.
  • Dolar AS Melemah: Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1%, yang menjadi pendorong utama kenaikan harga emas.

Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed

Penurunan suku bunga berpotensi meningkatkan daya tarik emas karena logam mulia ini tidak memberikan bunga, sehingga menjadi alternatif investasi yang menarik di tengah biaya pinjaman yang lebih rendah.

Meski kemenangan Trump menimbulkan ketidakpastian karena kebijakan pro-inflasi yang mungkin diberlakukan, setengah dari pelaku pasar swap memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan depan sebelum pelantikan Trump.

Proyeksi Goldman Sachs dan Sentimen Pasar

Goldman Sachs Group Inc. kembali menegaskan perkiraan optimis terhadap harga emas, yang diprediksi mencapai US$3.000 per ons pada tahun depan. Bank ini menyarankan investor untuk menjadikan emas sebagai salah satu pilihan utama mereka di tengah potensi pemangkasan suku bunga The Fed, peningkatan cadangan emas oleh bank sentral, dan pemerintahan Trump.

Strategist Saxo Capital Markets, Charu Chanana, menegaskan bahwa fundamental pendukung emas tetap kuat, meskipun dolar sempat melonjak. Menurutnya, perkembangan geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina dapat meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas.

Faktor Geopolitik dan Kebijakan The Fed

Ketegangan Geopolitik

Perkembangan terbaru menunjukkan Korea Utara mempertimbangkan mengirimkan hingga 100.000 tentara untuk membantu Rusia dalam konflik Ukraina. Situasi ini dapat memperkuat permintaan terhadap emas sebagai aset perlindungan.

Pernyataan Pejabat The Fed

Beberapa pejabat The Fed, termasuk Austan Goolsbee dari Fed Chicago dan Susan Collins dari Fed Boston, mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Goolsbee menekankan bahwa jika inflasi terus mendekati target 2%, suku bunga dapat “jauh lebih rendah” dalam 12 hingga 18 bulan mendatang.

Sentimen Pasar dan Harapan Ke Depan

Meskipun harga emas sempat tertekan setelah kemenangan Trump yang memicu penguatan dolar, prospek penurunan suku bunga dan situasi geopolitik global tetap memberikan dukungan positif. Dengan proyeksi bullish dari lembaga seperti Goldman Sachs, emas diperkirakan akan terus menjadi salah satu aset utama yang diminati oleh investor dalam beberapa tahun mendatang.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.