Minyak Turun Tipis Setelah Penundaan Produksi OPEC+ Terjadi Seperti yang Diperkirakan

Minyak turun tipis dalam sesi yang bergejolak setelah OPEC+ menunda peningkatan pasokan selama tiga bulan, tetapi masih berencana untuk menambah barel tahun depan ke Pasar yang diperkirakan kelebihan pasokan.
Harga Minyak West Texas Intermediate turun 0,4% menjadi mendekati $68 per barel setelah naik turun selama sebagian besar sesi. Harga Minyak Brent turun menjadi mendekati $72. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya sepakat untuk menunda kenaikan produksi yang direncanakan, sebuah langkah yang akan membuat pasokan kembali dari April 2025 hingga September 2026.
“Penundaan tidak akan berhasil,” tulis Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Commodities, dalam sebuah catatan. Meskipun rencana kelompok produsen akan mempertahankan harga dasar dalam waktu dekat, “hambatan dari premi risiko pasokan energi akan tetap ada.”
Harga Minyak mentah telah terperangkap dalam kisaran yang ketat sejak pertengahan Oktober, dengan volatilitas yang menurun. Harga telah dipengaruhi oleh pendorong yang bersaing termasuk tanda-tanda permintaan Tiongkok yang lebih lemah dan prospek kepresidenan Donald Trump kedua, yang mungkin melihat dukungan untuk produksi Minyak dalam negeri tetapi sanksi yang lebih ketat terhadap aliran dari Iran dan Venezuela.
Penundaan OPEC+ terjadi dengan latar belakang Pasar yang menurut Badan Energi Internasional akan kelebihan pasokan tahun depan. Menggarisbawahi tantangan yang dihadapi kelompok produsen, aliran Minyak laut secara global melonjak pada bulan November, dan data pada hari Rabu menunjukkan produksi Minyak mentah AS mencapai rekor di atas 13,5 juta barel per hari sementara pengiriman bahan bakar olahan AS ke luar negeri mencapai tertinggi kedua.
“OPEC+ pastinya masih dalam mode ‘melindungi harga’,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank. “Mudah-mudahan pada bulan Maret mereka dan kita akan lebih bijaksana mengenai dampak kebijakan Trump dan respons stimulus potensial Tiongkok dan juga apakah produksi Iran telah menderita sanksi tambahan.”
WTI turun 0,4% menjadi $68,30 per barel di New York.
Minyak mentah Brent turun 0,3% dan ditutup pada harga $72,09 per barel. (mrv)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.