Harga perak (XAG/USD) terus melemah, turun ke sekitar $30,90 per troy ounce selama sesi Asia pada Jumat (13/12). Pergerakan harga ini mencerminkan perubahan momentum dari bias bullish menjadi bearish setelah pasangan ini menembus pola saluran naik pada grafik harian.
Penurunan harga perak ini didukung oleh posisi pasangan XAG/USD yang kini berada di bawah rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) sembilan dan 14 hari. Kondisi ini mengindikasikan outlook bearish yang berlanjut, sekaligus mengisyaratkan melemahnya momentum harga dalam jangka pendek. Hal ini menarik minat jual yang lebih besar, sehingga meningkatkan peluang terjadinya depresiasi harga lebih lanjut.
Indikator Teknis Menguatkan Bias Bearish
Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari juga turun di bawah level 50, mempertegas munculnya tekanan bearish. Dalam kondisi ini, level psikologis $30,00 menjadi area support penting yang perlu diperhatikan. Jika tekanan jual terus berlanjut, support berikutnya terletak di $29,65—level terendah dalam tiga bulan yang tercatat pada 28 November.
Sebaliknya, resistance terdekat berada di sekitar EMA 14-hari di $31,18, diikuti oleh EMA sembilan hari di $31,22. Jika harga mampu menembus resistance ini, bias bullish dapat kembali muncul, membuka peluang bagi harga perak untuk kembali ke dalam pola saluran naik.
Potensi Kenaikan Kembali
Jika XAG/USD berhasil kembali ke dalam saluran tersebut, harga perak dapat menguji kembali level tertinggi lima minggu di $32,28. Langkah selanjutnya akan mendorong harga menuju batas atas saluran naik di $33,00. Namun, skenario ini bergantung pada keberhasilan harga dalam mempertahankan momentum positif dan menembus level resistance kunci.
Dengan kondisi pasar yang sensitif terhadap data ekonomi AS, investor perlu terus memantau perkembangan fundamental yang dapat memengaruhi pergerakan harga perak. Untuk saat ini, bias bearish tetap dominan dengan tekanan yang semakin nyata di pasar.