Harga Minyak Turun Terkait Data Tiongkok yang Kurang Baik Melemahkan Prospek Permintaan

Harga Minyak turun setelah kenaikan mingguan karena serangkaian data ekonomi dari Tiongkok memperkuat kekhawatiran atas melemahnya permintaan di negara pengimpor terbesar tersebut.
Harga Minyak mentah Brent diperdagangkan di atas $74 per barel setelah naik hampir 5% minggu lalu, sementara harga Minyak mentah West Texas Intermediate mendekati $71. Harga penyulingan Minyak mentah Tiongkok turun ke level terendah dalam lima bulan pada bulan November, sementara permintaan Minyak tampak turun 2,1%. Pertumbuhan penjualan eceran jauh di bawah perkiraan.
Hal itu terjadi setelah harga sempat naik pada pembukaan menyusul laporan dari Reuters bahwa Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan AS dan sekutunya dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batasan harga Minyak mentah Rusia guna lebih membatasi kemampuan Moskow untuk mendanai perang di Ukraina.
Harga Minyak mentah telah terperangkap dalam kisaran yang ketat sejak pertengahan Oktober, dengan kekhawatiran geopolitik yang diredakan oleh ekspektasi akan kelebihan pasokan tahun depan dan prospek suram dari Tiongkok. Regulator negara Asia selama akhir pekan berjanji untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna meningkatkan ekonomi, menambah dorongan baru-baru ini untuk harga Minyak yang mencakup ancaman “tekanan maksimum” terhadap Iran dari pilihan Presiden terpilih Donald Trump untuk penasihat keamanan nasional.
“Kekhawatiran pasokan yang terkait dengan risiko geopolitik merupakan risiko kenaikan utama yang dihadapi harga Minyak,” kata Vivek Dhar, seorang analis di Commonwealth Bank of Australia. Namun, prospeknya suram, dengan Brent kemungkinan akan turun menjadi $70 per barel tahun depan “didorong oleh ekspektasi kelebihan pasokan yang terkait dengan pertumbuhan pasokan non-OPEC+ yang melampaui peningkatan konsumsi Minyak global.”
Di tempat lain, anggota OPEC+ Uni Emirat Arab akan mengurangi ekspor awal tahun depan karena kelompok produsen tersebut berupaya meningkatkan disiplin dalam memenuhi target produksi. Abu Dhabi National Oil Co., yang dikenal sebagai Adnoc, memangkas alokasi kargo Minyak mentah untuk beberapa pelanggan di Asia.
Brent untuk pengiriman Februari turun 0,3% menjadi $74,30 per barel pada pukul 4:07 sore di Singapura. WTI untuk pengiriman Januari turun 0,4% menjadi $71,02 per barel.(mrv)
Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.