Harga Minyak Bersiap untuk Kenaikan Mingguan karena Ekspektasi Tiongkok

Harga Minyak naik tipis pada hari Jumat (27/12) dan berada di jalur kenaikan mingguan, didorong oleh ekspektasi upaya stimulus ekonomi akan mendorong pemulihan di Tiongkok, sementara Dolar yang lebih kuat membatasi kenaikan.
Minyak mentah Brent berjangka naik 14 sen menjadi $73,40 per barel pada pukul 07.50 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada $69,79, naik 17 sen, dari penutupan hari Kamis. Secara mingguan, Brent naik 0,6% dan WTI naik 0,5%.
Bank Dunia pada hari Kamis menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2024 dan 2025, tetapi mengatakan kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang lesu, bersama dengan hambatan di sektor properti, akan terus membebani tahun depan.
Tiongkok, importir Minyak terbesar di dunia, merevisi naik estimasi produk domestik bruto 2023 sebesar 2,7%, tetapi juga mengatakan perubahan itu akan berdampak kecil pada pertumbuhan tahun ini.
Pemerintah Tiongkok telah sepakat untuk menerbitkan Obligasi Pemerintah khusus senilai 3 triliun yuan ($411 miliar) tahun depan, Reuters melaporkan minggu ini mengutip sumber, karena Beijing bertindak untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sedang terpuruk.
Namun, Dolar AS yang lebih kuat membebani harga Minyak dan membatasi kenaikan. Mata uang tersebut telah naik sekitar 7% kuartal ini dan tetap berada pada puncaknya hampir dua tahun terhadap mata uang utama lainnya setelah Federal Reserve mengisyaratkan penurunan suku bunga yang lebih lambat pada tahun 2025.
Dolar yang lebih kuat membuat Minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Laporan mingguan terbaru tentang persediaan AS dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan stok Minyak mentah turun minggu lalu sebesar 3,2 juta barel, sumber Pasar mengatakan pada hari Selasa.
Para pedagang akan menunggu untuk melihat apakah laporan persediaan resmi dari Badan Informasi Energi AS mengonfirmasi penurunan tersebut. Data EIA akan dirilis pada pukul 1 siang EST (1800 GMT) pada hari Jumat, lebih lambat dari biasanya karena liburan Natal.
Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan persediaan Minyak mentah akan turun sekitar 1,9 juta barel dalam seminggu hingga 20 Desember, sementara persediaan bensin dan sulingan terlihat turun masing-masing sebesar 1,1 juta barel dan 0,3 juta barel.(ayu)
Sumber: FXStreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.