Harga Perak (XAG/USD) turun mendekati $29,60 dalam sesi volume perdagangan yang tipis setelah liburan Natal dan Boxing Day pada hari Jumat(27/12). Logam putih tersebut berada di bawah tekanan meskipun ketegangan di kawasan Timur Tengah antara Israel dan Iran telah meningkat.
Pada hari Kamis, Israel meluncurkan rudal ke militer Houthi yang didukung Iran dan mengebom bandara Yemini. Setelah serangan udara tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Houthi Israel, “Kami baru saja memulai dengan mereka”. Israel membalas serangan udara minggu lalu oleh Iran.
Secara historis, meningkatnya ketegangan geopolitik meningkatkan permintaan untuk aset safe haven, seperti Perak.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, berosilasi dalam kisaran ketat di atas support utama 108,00. Imbal hasil Obligasi Pemerintah AS 10 tahun naik mendekati 4,61%. Imbal hasil yang lebih tinggi pada aset berbunga meningkatkan biaya peluang aset yang tidak berbunga, sehingga menjadikannya taruhan yang mahal bagi investor.
Imbal hasil Obligasi AS tetap kuat karena ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan memberikan lebih sedikit pemotongan suku bunga pada tahun 2025. The Fed diperkirakan akan memperlambat siklus pelonggaran kebijakan di tengah kepercayaan terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat (AS).(ayu)
Sumber: FXStreet
Silver Menurun Mendekati $29,60 meskipun ada Ketegangan Geopolitik
