Minyak tahan tekanan dolar dan bertahan di level tertinggi

Harga Minyak turun pada hari Senin(6/1), tertekan oleh Dolar yang kuat, tetapi tetap pada level tertinggi sejak pertengahan Oktober karena cuaca dingin memacu pembelian sementara dukungan lebih lanjut datang dari ekspektasi sanksi yang lebih ketat terhadap ekspor Minyak Iran dan Rusia.
Minyak mentah Brent berjangka turun 33 sen, atau 0,4%, menjadi $76,18 per barel pada pukul 09.50 GMT, level tertinggi sejak 14 Oktober.
Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 35 sen, atau 0,5%, pada $73,61, juga level tertinggi sejak 14 Oktober.
Minyak sebelumnya telah mencatat kenaikan lima sesi, didorong oleh harapan meningkatnya permintaan setelah cuaca dingin di Belahan Bumi Utara dan lebih banyak stimulus fiskal untuk merevitalisasi ekonomi Tiongkok yang goyah.
Minyak mentah Brent didukung oleh cuaca yang lebih dingin dari biasanya di Eropa barat laut dan Amerika Serikat, kenaikan harga gas alam, dan margin laba penyulingan yang lebih tinggi, kata analis SEB Bjarne Schieldrop.
Namun, kekuatan Dolar juga menjadi perhatian investor, tulis analis Pasar senior Phillip Nova Priyanka Sachdeva dalam sebuah laporan pada hari Senin.
Dolar bertahan mendekati level tertinggi dalam dua tahun pada hari Senin, sehingga lebih mahal untuk membeli komoditas yang dihargakan dalam Dolar seperti Minyak.
Investor juga menunggu berita ekonomi untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang konsumsi energi dan prospek suku bunga Federal Reserve AS. Risalah rapat terakhir Fed akan dirilis pada hari Rabu dan laporan penggajian bulan Desember dijadwalkan pada hari Jumat.
Sementara itu, Saudi Aramco (TADAWUL:2222), eksportir Minyak terbesar dunia, telah menaikkan harga Minyak mentah pada bulan Februari untuk pembeli di Asia, kenaikan pertama dalam tiga bulan. Kenaikan harga ini biasanya menunjukkan ekspektasi permintaan yang lebih kuat. (azf)
Sumber: Investing.com

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.