Naiknya Imbal Hasil Redam Harga Emas Terkait Data AS

Harga Emas turun pada hari Senin (6/1) karena imbal hasil Treasury AS menguat, sementara perhatian investor beralih ke data ekonomi untuk mendapatkan petunjuk mengenai lintasan suku bunga Federal Reserve pada tahun 2025 setelah bank sentral tersebut menandai laju penurunan suku bunga yang lebih lambat tahun ini.
Harga Emas spot turun 0,2% menjadi $2.633,03 per ons pada pukul 09.32 GMT. Harga Emas berjangka AS turun 0,4% menjadi $2.645,20.
Emas diperdagangkan dengan momentum yang sedikit lemah karena imbal hasil diperdagangkan lebih tinggi dan para pedagang menantikan serangkaian rilis data ekonomi AS pekan ini untuk menilai sikap Fed terhadap penurunan suku bunga,” kata Jigar Trivedi, analis senior di Reliance Securities. Laporan pekerjaan AS pada hari Jumat akan membantu membentuk ekspektasi jalur suku bunga Fed tahun ini setelah bank sentral AS mengguncang Pasar bulan lalu dengan mengurangi proyeksi pemangkasannya dalam menghadapi inflasi yang membandel.
Sementara pengamat Pasar juga mencermati data lowongan kerja pada hari Selasa, angka ketenagakerjaan ADP, dan risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Fed pada hari Rabu untuk wawasan lebih lanjut.
Goldman Sachs memundurkan perkiraan harga emasnya sebesar $3.000 per troy ounce ke kuartal kedua tahun 2026 dari Desember 2025, dengan alasan lebih sedikit pemangkasan suku bunga Fed.
Presiden terpilih AS Donald Trump kembali menjabat pada tanggal 20 Januari dan Tarif yang diusulkannya serta kebijakan proteksionis diperkirakan akan semakin memicu inflasi.
“Kami juga memperkirakan de-eskalasi dalam perang geopolitik di Timur Tengah, oleh karena itu pembelian aset safe haven mungkin tidak muncul,” Trivedi dari Reliance Securities menambahkan.
Harga Perak spot naik 0,4% menjadi $29,73 per ons, platinum naik 0,7% menjadi $945,15, dan paladium turun 0,1% menjadi $921,50.(yds)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.