Harga emas (XAU/USD) kembali mengalami tekanan selama sesi Asia pada Rabu, menghapus sebagian keuntungan pemulihan moderat yang dicapai sehari sebelumnya dari level terendah dalam seminggu. Meredanya kekhawatiran terkait tarif perdagangan yang mengganggu dari Presiden-terpilih AS Donald Trump, bersama dengan data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Selasa, mendukung sentimen risk-on di pasar. Hal ini menjadi faktor kunci yang melemahkan permintaan terhadap logam mulia sebagai aset safe-haven.
Selain itu, laporan pekerjaan bulanan AS yang optimis yang dirilis pada Jumat memperkuat pandangan hawkish Federal Reserve (Fed) dan menjaga imbal hasil obligasi Treasury AS tetap tinggi, yang pada akhirnya mengalihkan aliran investasi dari harga emas yang tidak menghasilkan imbal hasil. Sementara itu, Dolar AS (USD) masih bertahan di dekat level terendah mingguan yang disentuh pada Selasa. Kondisi ini, bersama dengan risiko geopolitik, memberikan dukungan kepada XAU/USD menjelang laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang sangat dinanti.
Laporan dari Bloomberg, yang mengutip sumber terpercaya, menyebutkan bahwa penasihat ekonomi Presiden-terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan program untuk secara bertahap meningkatkan tarif setiap bulan. Selain itu, data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan membantu menghentikan lonjakan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi Treasury AS dan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko, yang semakin menekan harga emas sebagai safe-haven. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa bahwa Indeks Harga Produsen, yang mengukur inflasi di tingkat grosir, naik 0,2% pada bulan Desember, sementara indeks inti tetap stabil selama bulan tersebut.
Laporan ini muncul setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang optimis pada Jumat, yang membuat investor sulit memprediksi langkah selanjutnya dari Federal Reserve terkait suku bunga. Situasi ini membuat para pelaku pasar dan trader tetap waspada terhadap pergerakan selanjutnya dari harga emas dan Dolar AS, dengan fokus utama pada laporan CPI AS yang akan datang.