Harga emas melemah untuk hari kedua berturut-turut, mundur dari rekor tertingginya, setelah bank sentral AS menegaskan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.
Logam mulia ini turun di bawah $2.890 per ons setelah sempat mencapai puncak di atas $2.942 pada Selasa sebelum akhirnya ditutup lebih rendah. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa para pejabat The Fed akan bersikap sabar sebelum melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. Kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga menjadi hambatan bagi emas karena aset ini tidak memberikan bunga.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak tajam, mencetak rekor berturut-turut dan berpotensi menguji level psikologis $3.000 per ons. Lonjakan harga ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven di tengah kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump, termasuk rencana penerapan tarif baru pada impor baja dan aluminium.
Pelaku pasar kini mencoba menilai dampak kebijakan Gedung Putih terhadap ekonomi AS dan kebijakan moneter, terutama jika ketegangan perdagangan dan kebijakan imigrasi kembali memicu inflasi serta memperlambat pertumbuhan ekonomi. Dalam kesaksiannya pada Selasa, Powell menyatakan bahwa berspekulasi mengenai kebijakan tarif adalah tindakan yang tidak bijaksana.
Reli emas baru-baru ini juga didukung oleh arus masuk dana ke dalam exchange-traded fund (ETF) berbasis emas. Menurut perhitungan Bloomberg, kepemilikan global ETF emas telah meningkat selama enam dari tujuh pekan terakhir, mencapai level tertinggi sejak November.
Sejumlah bank memperkirakan emas akan menguji level $3.000 per ons dalam waktu dekat. Citigroup Inc., misalnya, memperkirakan target ini bisa tercapai dalam tiga bulan ke depan, dengan ketegangan geopolitik dan perang dagang terus mendorong permintaan emas.
Investor juga akan menyoroti data inflasi utama AS yang akan dirilis pada Rabu. Biro Statistik Tenaga Kerja AS diperkirakan akan melaporkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) inti, yang tidak mencakup sektor makanan dan energi, naik 0,3% pada Januari, menandai kenaikan kelima dalam enam bulan terakhir. Data ini berpotensi mendukung sikap The Fed untuk mempertahankan suku bunga dalam waktu dekat.
Pada pukul 16:17 waktu Singapura, harga emas spot melemah 0,3% menjadi $2.889,81 per ons. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%. Sementara itu, harga perak dan platinum bergerak datar, sedangkan paladium mengalami penurunan.