USD/CHF Stabil di Atas 0,9100, Data CPI AS dalam Sorotan

Pasangan USD/CHF diperdagangkan mendatar di sekitar 0,9130 selama sesi perdagangan Eropa awal pada Rabu (12/2). Para pelaku pasar menantikan pernyataan lebih lanjut dari Presiden AS Donald Trump mengenai kemungkinan tarif perdagangan baru. Selain itu, data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS menjadi sorotan utama pada hari ini. Pejabat Federal Reserve (The Fed), Raphael Bostic dan Christopher Waller, juga dijadwalkan memberikan pidato.

Pada Selasa, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan dalam kesaksiannya di hadapan Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan Senat bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Powell menambahkan bahwa kebijakan saat ini sudah cukup untuk menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian ekonomi.

“Ketidakpastian yang ada kemungkinan besar akan membuat pejabat The Fed tetap berhati-hati selama beberapa bulan ke depan. Jika tarif yang lebih tinggi akhirnya diterapkan, lonjakan inflasi yang terjadi selanjutnya akan menghambat langkah pelonggaran kebijakan sepanjang 2025,” kata Neil Shearing, kepala ekonom grup di Capital Economics.

Data CPI AS diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 2,9% secara tahunan (YoY) pada Januari, sama dengan angka sebelumnya. Sementara itu, inflasi inti (Core CPI) diperkirakan turun menjadi 3,1% YoY dari 3,2% di bulan sebelumnya. Jika laporan tersebut mencatat hasil lebih baik dari perkiraan, dolar AS (USD) berpotensi menguat lebih lanjut.

Di sisi lain, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat mendorong penguatan franc Swiss (CHF) sebagai mata uang safe-haven. Pada Selasa malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa gencatan senjata akan berakhir dan Israel akan kembali melancarkan “pertempuran sengit” di Gaza jika Hamas tidak membebaskan “sandera kami” sebelum Sabtu sore.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.