Emas Mendekati Rekor Tertinggi Saat Rencana Tarif Trump Dorong Permintaan Aset Safe-Haven

Harga emas naik untuk hari ketiga berturut-turut dan diperdagangkan mendekati rekor tertinggi setelah perintah Presiden AS Donald Trump mengenai tarif timbal balik terhadap beberapa negara meningkatkan ketidakpastian terkait perdagangan global dan ekonomi.

Bullion diperdagangkan di sekitar $2.934 per ons, menempatkannya di jalur untuk mencatat kenaikan selama tujuh minggu berturut-turut—periode penguatan terpanjang sejak Agustus 2020. Pada hari Kamis, Trump menandatangani undang-undang yang mengarahkan Perwakilan Dagang AS dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan tarif baru berdasarkan negara per negara, sebuah proses yang dapat memakan waktu lama untuk diselesaikan.

Tarif timbal balik ini menjadi langkah terbesar Trump dalam mengatasi defisit perdagangan AS. Namun, keputusannya untuk tidak segera menerapkannya dapat diartikan sebagai taktik negosiasi daripada komitmen penuh untuk melanjutkan kebijakan tersebut. Sebelumnya, Trump telah memberlakukan tarif 10% pada barang-barang China dan berencana menerapkan bea masuk 25% terhadap seluruh impor baja dan aluminium AS bulan depan.

Harga emas mencapai rekor $2.942,68 per ons pada hari Selasa, dengan langkah-langkah perdagangan dan geopolitik Trump semakin menegaskan peran emas sebagai aset lindung nilai dalam kondisi ketidakpastian. Investor saat ini mencoba menilai dampak potensial terhadap ekonomi AS dan kebijakan moneter jika kebijakan Gedung Putih memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan.

Beberapa bank besar memprediksi harga emas akan mencapai $3.000 per ons di tengah permintaan aset safe-haven yang terus meningkat. Citigroup Inc., misalnya, memperkirakan level tersebut dapat tercapai dalam tiga bulan ke depan. Bank sentral, termasuk China, terus menambah kepemilikan emas, sementara dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas juga melonjak, mendukung kenaikan harga emas sebesar 12% sejak awal tahun ini. Pada pukul 07:10 pagi di London, harga emas spot naik 0,2% ke $2.935,56 per ons, dengan kenaikan mingguan mencapai 2,5%. Indeks Bloomberg Dollar Spot stabil setelah turun 0,7% di sesi sebelumnya. Sementara itu, harga perak naik lebih dari 2%, dengan platinum dan paladium juga mengalami kenaikan tipis.

Di sisi lain, investor tampaknya mengabaikan data inflasi yang tinggi, terutama karena ada indikasi bahwa indeks harga pilihan Federal Reserve (Fed) akan lebih rendah dari perkiraan. Indeks harga produsen naik lebih tinggi dari ekspektasi pada Januari, tetapi beberapa komponennya yang berkontribusi terhadap indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE)—tolok ukur inflasi utama Fed—justru menunjukkan tren lebih menguntungkan bulan lalu.

Para pedagang akan menganalisis laporan PCE berikutnya pada 28 Februari untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang jalur pelonggaran kebijakan moneter bank sentral. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil seperti aset berbunga lainnya.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.