Harga emas (XAU/USD) bergerak dalam kisaran sempit di dekat level tertinggi sepanjang masa selama sesi perdagangan Eropa pada Jumat (14 Maret). Meski berfluktuasi, logam mulia ini tetap berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan yang kuat selama dua minggu berturut-turut.
Kekhawatiran investor terhadap dampak ekonomi dari kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump menjadi faktor utama yang menopang harga emas. Selain itu, ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga beberapa kali sepanjang tahun 2025 semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe-haven yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, pelaku pasar tampak berhati-hati untuk mengambil posisi beli baru di tengah meningkatnya sentimen risiko positif. Hal ini didukung oleh optimisme dari perundingan perdagangan AS-Kanada serta laporan bahwa Partai Demokrat memiliki cukup suara untuk menghindari kemungkinan penutupan pemerintahan AS (government shutdown).
Di sisi lain, pemulihan lebih lanjut dalam nilai dolar AS dari level terendah dalam beberapa bulan yang dicapai pada Selasa turut membatasi kenaikan harga emas. Meskipun demikian, secara fundamental, prospek emas tetap bullish dengan kecenderungan pergerakan harga yang lebih condong ke arah kenaikan.