Harga perak berhasil stabil di atas level psikologis $30 per ons pada hari Selasa, setelah sebelumnya mengalami volatilitas tinggi akibat dinamika perdagangan global yang terus berubah. Para investor masih berusaha mencermati dampak ketegangan perdagangan terhadap prospek ekonomi dan tekanan inflasi di masa mendatang.
Pekan lalu, logam mulia ini sempat mengalami tekanan jual yang cukup tajam seiring meningkatnya sentimen “risk-off” di pasar global. Kekhawatiran akan resesi global yang dipicu oleh perang tarif mendorong aksi likuidasi secara luas di berbagai kelas aset, termasuk komoditas seperti perak. Namun, suasana pasar mulai sedikit membaik setelah pernyataan dari Presiden AS Donald Trump yang menunjukkan kesiapan untuk kembali bernegosiasi dengan sejumlah mitra dagang utama. Pernyataan ini memicu harapan akan kemungkinan meredanya ketegangan perdagangan internasional.
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan bahwa hampir 70 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk membicarakan kemungkinan keringanan tarif. Ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi akibat kebijakan tarif proteksionis mulai dirasakan secara luas di berbagai belahan dunia. Meskipun begitu, tensi tetap tinggi setelah Trump kembali mengancam akan mengenakan tambahan tarif sebesar 50% terhadap barang-barang asal Tiongkok, kecuali Beijing bersedia mencabut bea masuk terhadap produk-produk asal Amerika Serikat.
Situasi ini menciptakan ketidakpastian yang cukup tinggi di pasar komoditas, termasuk perak yang sering kali dipandang sebagai aset lindung nilai dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Stabilnya harga perak di atas $30 menunjukkan bahwa investor masih melihat logam ini sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko inflasi dan gejolak pasar.
Ke depan, pergerakan harga perak sangat bergantung pada perkembangan diplomasi dagang global dan sinyal kebijakan dari para pengambil keputusan ekonomi utama. Pasar akan terus memantau setiap langkah yang diambil oleh Washington dan Beijing, karena hasil dari negosiasi ini tidak hanya akan memengaruhi perdagangan internasional, tetapi juga permintaan industri terhadap logam mulia seperti perak.