Harga Emas Tembus $3.200: Dolar Melemah dan Investor Berburu Aset Aman

emas batangan / gold bar

Harga emas melesat melewati level psikologis penting $3.200 per ons pada Jumat, didorong oleh pelemahan tajam dolar AS dan meningkatnya ketegangan perang dagang yang membuat investor beralih ke aset aman. Fenomena ini memperkuat tren bullish emas di tengah gejolak global yang terus berkembang.

Reli Harga Emas Didorong Pelarian dari Dolar dan Kekhawatiran Geopolitik

Spot gold tercatat naik 0,6% menjadi $3.192,79 per ons pada pukul 05.55 GMT, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $3.219,84. Kenaikan ini menandai lonjakan sekitar 5% dalam sepekan, mencerminkan minat besar terhadap logam mulia sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Pelemahan signifikan dolar AS—yang turun hampir 1% terhadap mata uang utama dunia—menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga emas. Dolar yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pembeli internasional, sehingga permintaan global meningkat.

Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive, menjelaskan bahwa pelemahan dolar mencerminkan pergeseran besar investor dari aset berbasis dolar, terutama saham dan obligasi, yang sedang mengalami tekanan akibat ketidakpastian arah kebijakan tarif Amerika Serikat.

Perang Dagang AS-Tiongkok Dorong Kekhawatiran Pasar dan Kenaikan Harga Emas

Ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok kembali memanas setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor Tiongkok menjadi 145%. Meski ada jeda 90 hari untuk beberapa negara terkait tarif sebelumnya, langkah ini meningkatkan risiko balasan dari Beijing yang kini berpotensi menaikkan tarif atas barang-barang AS hingga lebih dari 84%.

Kondisi ini memperparah kekhawatiran pasar global dan menambah dorongan bagi investor untuk mengalihkan portofolio ke aset safe-haven seperti emas. Pasar saham utama mengalami koreksi, memperkuat daya tarik emas sebagai alat pelindung nilai terhadap volatilitas.

Target Baru di $3.500: Emas Masih Punya Ruang untuk Naik

Menurut analis pasar keuangan di Capital.com, Kyle Rodda, level $3.500 menjadi target psikologis selanjutnya yang akan dibidik pasar. Meski ia memperingatkan bahwa perjalanan menuju angka tersebut tidak akan mulus, arah tren tetap condong ke atas seiring kombinasi faktor-faktor fundamental yang menguntungkan.

Selain perang dagang, permintaan dari bank sentral global yang terus menumpuk cadangan emas, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, serta arus masuk besar ke dana ETF berbasis emas telah memperkuat momentum kenaikan harga.

Prospek Pemangkasan Suku Bunga Dorong Sentimen Positif pada Emas

Data terbaru menunjukkan bahwa harga konsumen AS turun secara tak terduga pada Maret. Namun, risiko inflasi tetap tinggi, menciptakan tekanan tambahan bagi The Fed untuk bertindak. Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga akan dimulai pada bulan Juni, dengan proyeksi pemangkasan hingga satu poin penuh pada akhir 2025.

Kondisi moneter yang lebih longgar biasanya meningkatkan permintaan emas karena menurunkan imbal hasil dari aset bersaing seperti obligasi, sekaligus meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak memberikan bunga.

Secara keseluruhan, kombinasi faktor makroekonomi, geopolitik, dan kebijakan moneter saat ini membentuk fondasi yang kokoh bagi harga emas untuk terus mencetak rekor dalam waktu dekat.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.