Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari lima bulan, turun lebih dari 2% pada hari Senin dan mencapai level terendah sejak 10 Oktober di tengah kuatnya permintaan terhadap Dolar AS (USD).
Pengaruh Kebijakan Federal Reserve dan Ekspetasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi AS
Para pedagang memprediksi pendekatan hati-hati dari Federal Reserve (Fed) di tengah harapan bahwa kebijakan presiden terpilih AS, Donald Trump, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Harapan ini mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS yang turut mendorong penguatan USD ke level tertinggi dalam lebih dari empat bulan dan menekan harga emas, yang dikenal sebagai aset non-yielding (tidak menghasilkan imbal hasil).
Alasan Harga Emas Tertahan Meski Belum Pulih Sepenuhnya
Namun, laju penurunan ini tertahan di sekitar level $2.600 di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan proteksionis Trump akan membebani perekonomian global. Kekhawatiran ini mengakibatkan arus investasi menuju aset aman seperti emas, yang membantu harga emas bertahan stabil pada sesi Asia hari Selasa. Meski begitu, pemulihan yang signifikan masih belum terjadi karena sentimen bullish yang kuat terhadap USD.
Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Sentimen Pasar
Para pedagang juga tampak menunggu data inflasi konsumen AS yang akan dirilis minggu ini serta pidato dari anggota penting FOMC, termasuk Ketua Fed Jerome Powell. Data dan pidato ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan suku bunga Fed dan akan menjadi faktor yang sangat mempengaruhi arah pergerakan harga emas ke depan.