Pasangan mata uang GBP/USD mengalami sedikit tekanan jual di kisaran 1.3480 selama sesi perdagangan Asia pada Rabu pagi. Penguatan Dolar AS terhadap Pound Sterling terjadi di tengah sinyal positif dari data ekonomi Amerika Serikat, yang memberikan dorongan sementara bagi Greenback menjelang rilis Risalah FOMC yang dinantikan pasar.
Dolar AS Menguat Berkat Sentimen Konsumen yang Lebih Optimis
Katalis utama dari penguatan Dolar AS datang dari laporan Consumer Confidence Index yang dirilis oleh Conference Board. Data menunjukkan bahwa indeks kepercayaan konsumen melonjak ke angka 98.0 pada Mei dari sebelumnya 86.0 (direvisi dari 85.7). Lonjakan ini menandakan optimisme masyarakat AS terhadap kondisi ekonomi dan prospek keuangan pribadi yang lebih baik.
Data ini memperkuat ekspektasi bahwa perekonomian AS masih dalam jalur pemulihan, yang pada akhirnya mendukung Dolar AS sebagai aset safe haven. Namun, perhatian investor kini beralih ke Risalah Rapat FOMC yang akan dirilis hari ini, untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter The Fed.
Kebijakan Bank of England Jadi Penentu Utama Nilai Tukar GBP
Nilai tukar Pound Sterling sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter Bank of England (BoE). Fokus utama BoE adalah menjaga stabilitas harga, yaitu mempertahankan inflasi di kisaran target 2%. Saat inflasi melonjak terlalu tinggi, BoE cenderung menaikkan suku bunga untuk menekan permintaan dan mengendalikan lonjakan harga. Langkah ini membuat Inggris menjadi lebih menarik bagi investor global karena imbal hasil yang lebih tinggi.
Sebaliknya, ketika inflasi melemah dan aktivitas ekonomi menurun, BoE akan mempertimbangkan penurunan suku bunga guna mendorong kredit dan investasi. Penurunan suku bunga biasanya berdampak negatif bagi GBP karena menurunkan daya tarik aset berbasis Pound.
Potensi Tekanan dan Arah Pergerakan Selanjutnya
Meskipun saat ini terjadi koreksi teknikal, prospek jangka menengah GBP/USD masih menunjukkan bias bullish yang cukup kuat. Level 1.3550 menjadi target teknikal terdekat yang patut diperhatikan. Jika level ini berhasil ditembus secara konsisten, maka akan membuka jalan bagi penguatan lanjutan menuju zona resistensi psikologis berikutnya di sekitar 1.3600.
Namun, segala ekspektasi tersebut tetap bergantung pada sinyal kebijakan moneter, baik dari The Fed maupun BoE. Jika Risalah FOMC malam ini menunjukkan nada hawkish, Dolar AS bisa kembali menguat dan menekan Pound lebih dalam. Sebaliknya, sinyal dovish dari The Fed akan membuka ruang bagi GBP/USD untuk melanjutkan kenaikannya.
Kesimpulan: Tren Positif Terbuka, Tapi Butuh Konfirmasi Data dan Sentimen Pasar
Secara teknikal dan fundamental, pasangan GBP/USD masih mempertahankan potensi penguatan, dengan level 1.3550 sebagai target awal. Namun, trader dan investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mencermati rilis data ekonomi serta sinyal dari otoritas moneter utama sebelum mengambil keputusan posisi lebih lanjut.