Harga perak (XAG/USD) kembali melanjutkan tren koreksinya untuk hari ketiga berturut-turut, turun sekitar 1,5% ke level $35.50 pada sesi perdagangan Eropa hari Kamis. Aset logam mulia ini mundur setelah gagal memperpanjang kenaikannya ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade di $36.90 yang tercatat pada hari Senin. Tekanan jual yang tajam muncul meskipun ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin memanas.
Menurut laporan dari The New York Times, pejabat dari Amerika Serikat dan Eropa menyatakan bahwa Israel tampaknya sedang bersiap untuk meluncurkan serangan terhadap Iran dalam waktu dekat. Di saat bersamaan, pemerintah AS telah mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah personel militernya di kawasan tersebut sebagai respons atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Secara teori, ketegangan geopolitik semestinya mendorong naik permintaan terhadap aset safe haven seperti perak. Namun, pasar menunjukkan dinamika berbeda di mana aksi ambil untung dan tekanan teknikal lebih dominan daripada dorongan geopolitik.
Di sisi lain, ketidakpastian yang meningkat terkait kebijakan tarif Amerika Serikat telah memberikan tekanan terhadap Dolar AS (USD). Gedung Putih menyatakan pada hari Rabu bahwa mereka siap untuk mengirimkan kesepakatan perdagangan final, termasuk ketentuan tarif, kepada mitra dagang yang belum memberikan tanggapan atau tidak menunjukkan itikad baik dalam negosiasi. Dalam sebuah unggahan di Truth Social, mantan Presiden Donald Trump menegaskan, “Pada titik tertentu kami akan mengirimkan surat yang menyatakan ‘inilah kesepakatannya’, Anda bisa terima atau tolak. Surat itu akan kami kirimkan dalam satu setengah hingga dua minggu ke depan.”
Secara teknikal, pelemahan Dolar AS secara umum membuat harga perak lebih menarik bagi investor global. Ketika nilai tukar Dolar turun, logam mulia seperti perak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan daya tariknya sebagai alternatif lindung nilai terhadap ketidakpastian makroekonomi dan inflasi.
Namun, tekanan jual teknikal serta aksi ambil untung jangka pendek tetap menjadi faktor utama yang menekan harga perak dalam jangka waktu dekat. Meski demikian, dengan latar belakang geopolitik yang belum mereda dan prospek kebijakan moneter global yang masih dinamis, potensi rebound harga perak tetap terbuka dalam jangka menengah hingga panjang.
Investor disarankan untuk mencermati pergerakan harga perak terhadap level psikologis $35.00 sebagai support kunci, sementara resistance kuat tetap berada di kisaran $36.90 yang sebelumnya menjadi titik tertinggi multi-tahun. Kombinasi faktor geopolitik, kebijakan perdagangan AS, dan dinamika Dolar akan tetap menjadi penggerak utama bagi pergerakan XAG/USD ke depan.