Harga XAG/USD Turun ke Dekat $35,50 karena Aksi Ambil Untung dan Sentimen Pasar Global

Perak

Harga perak (XAG/USD) terus melemah selama tiga sesi perdagangan berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $35,80 pada Jumat pagi waktu Eropa. Penurunan ini terjadi karena para pelaku pasar memilih untuk mengunci keuntungan dan mencairkan posisi guna menutup kerugian pada aset lainnya, di tengah pergeseran sentimen risiko global.

Salah satu pemicu utama tekanan jual terhadap logam mulia termasuk perak adalah meredanya permintaan aset safe haven. Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Iran tampaknya mereda, menyusul laporan yang menunjukkan pelunakan sikap Washington terhadap Teheran. Tidak adanya perkembangan negatif terbaru dalam konflik Iran-Israel turut menyumbang pada peningkatan selera risiko investor, yang pada akhirnya mengurangi daya tarik logam seperti perak dan emas.

Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan memberikan sinyal bahwa Iran masih memiliki kesempatan terakhir untuk bernegosiasi terkait program nuklirnya. Trump menyatakan akan menunda keputusan akhir mengenai aksi militer selama dua minggu, memberikan waktu lebih untuk diplomasi. Ketidakpastian yang mereda ini mendorong pergeseran aliran dana dari aset aman ke instrumen berisiko lebih tinggi.

Dari sisi kebijakan moneter, tekanan terhadap harga perak juga datang dari pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Dalam konferensi pers usai pertemuan kebijakan pada Rabu lalu, Powell menekankan bahwa inflasi masih berada di atas target dan bisa meningkat di masa depan. Ia menyatakan bahwa ketidakpastian kebijakan saat ini membuat The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga di level 4,5%. Sikap ini cenderung mendukung penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi, yang biasanya menjadi pesaing bagi aset tanpa bunga seperti perak.

Selain itu, keputusan Bank Sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBOC) untuk mempertahankan suku bunga pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) tetap di level 3,00% untuk tenor satu tahun dan 3,50% untuk tenor lima tahun juga memberikan dampak negatif terhadap harga perak. China merupakan salah satu konsumen industri terbesar perak, terutama untuk sektor elektronik, panel surya, dan otomotif. Dengan biaya pinjaman yang relatif tinggi, prospek permintaan industri terhadap perak pun ikut tertekan.

Secara keseluruhan, harga XAG/USD menghadapi tekanan ganda dari aksi ambil untung jangka pendek dan faktor makroekonomi global yang kurang mendukung. Dengan berkurangnya permintaan safe haven dan kebijakan suku bunga tinggi baik di AS maupun Tiongkok, logam mulia seperti perak kemungkinan akan tetap tertekan dalam waktu dekat, kecuali muncul pemicu fundamental baru yang signifikan.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.