Perak Mendekati $36: Sinyal Damai atau Ancaman Baru di Depan Mata?

Silver

Harga perak (XAG/USD) mengalami penguatan moderat hingga mendekati level $35,95 pada perdagangan Rabu pagi di kawasan Asia. Kenaikan ini terjadi seiring dengan melemahnya nilai Dolar AS, yang secara otomatis membuat harga komoditas berbasis Dolar menjadi lebih menarik bagi pembeli internasional. Tren ini mempertegas posisi perak sebagai aset yang sensitif terhadap pergerakan mata uang utama, terutama di tengah dinamika kebijakan moneter global.

Penurunan indeks kepercayaan konsumen di Amerika Serikat menjadi pemicu tambahan pelemahan Dolar. Data dari Conference Board menunjukkan bahwa indeks tersebut merosot ke angka 93 pada bulan Juni—lebih rendah dari ekspektasi pasar. Penurunan ini mengindikasikan berkurangnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi, yang pada akhirnya menurunkan daya beli dan memperkuat argumen untuk tidak menaikkan suku bunga secara agresif.

Situasi ini diperparah oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif yang mungkin diberlakukan kembali oleh mantan Presiden Donald Trump jika terpilih kembali dalam pemilu mendatang. Potensi kebijakan proteksionis tersebut menciptakan keresahan di pasar, yang tercermin dalam aksi jual Dolar dan rotasi portofolio menuju aset yang lebih stabil seperti logam mulia.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik di Timur Tengah masih menjadi katalis risiko yang diperhatikan investor. Meski gencatan senjata antara Iran dan Israel sejauh ini masih dipatuhi, pernyataan terbaru dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunjukkan bahwa kemungkinan konfrontasi belum sepenuhnya sirna. Netanyahu menegaskan kesiapan negaranya untuk kembali menyerang jika Iran melanjutkan pengembangan proyek nuklirnya. Situasi ini menciptakan potensi lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seperti perak, yang kerap dijadikan lindung nilai saat terjadi ketegangan global.

Dengan pasar yang menanti pidato penting dari Ketua The Fed, Jerome Powell, hari ini, arah kebijakan suku bunga akan menjadi faktor penentu berikutnya. Apabila Powell memberi sinyal dovish—atau setidaknya tidak terlalu hawkish—perak berpeluang menembus resistensi psikologis di atas $36 dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, kombinasi antara pelemahan Dolar, ketidakpastian domestik di AS, dan potensi gejolak geopolitik menjadikan perak sebagai komoditas yang semakin menarik untuk dicermati. Namun, apakah ini sinyal damai bagi investor jangka panjang atau justru pertanda awal dari ketegangan global yang lebih dalam—masih menjadi pertanyaan terbuka di tengah lanskap pasar yang penuh ketidakpastian.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.