Harga Emas Menguat Tipis, Pasar Mengamati Faktor-Faktor Ini

Harga emas menguat secara tipis pada Kamis pagi (27 Juni), mendekati level $3.340 per ons, didorong oleh pelemahan dolar AS dan meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa konflik antara Israel dan Iran mulai mereda serta rencana pertemuan antara pejabat AS dan Iran pekan depan menjadi katalis penting bagi sentimen pasar. Namun, Trump tetap memperingatkan bahwa potensi konflik masih belum sepenuhnya hilang.

Meredanya Ketegangan Geopolitik dan Pelemahan Dolar Mendorong Harga Emas

Kondisi geopolitik yang lebih tenang telah meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Ketika ketidakpastian mereda namun belum sepenuhnya hilang, investor cenderung mempertahankan posisi di instrumen lindung nilai. Di saat yang sama, tekanan pada dolar AS memberikan keuntungan tambahan bagi logam mulia. Bloomberg Dollar Spot Index tercatat turun 0,3%, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli internasional dan mendorong harga naik sebesar 0,2% pada pukul 11:38 waktu Singapura.

Fenomena ini turut memperkuat tren penguatan di pasar logam mulia secara luas. Palladium melesat lebih dari 5%, sementara platinum mendekati level tertingginya dalam satu dekade terakhir—pertanda bahwa investor sedang memburu aset-aset yang dianggap bernilai jangka panjang di tengah ketidakpastian global.

Arah Kebijakan The Fed Jadi Kunci Pergerakan Selanjutnya

Di sisi kebijakan moneter, perhatian pasar kini tertuju pada langkah Federal Reserve. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa pihaknya masih menilai dampak kebijakan tarif terhadap inflasi. Namun, jika tekanan harga tetap rendah, peluang untuk pemangkasan suku bunga bisa terbuka lebih cepat dari perkiraan pasar. Hal ini memberikan sentimen positif tambahan bagi emas, karena aset tanpa imbal hasil seperti emas cenderung diminati ketika suku bunga turun.

Kondisi ini membuat investor tetap waspada dan memilih untuk mempertahankan eksposur terhadap logam mulia, meskipun reli kuat emas di awal tahun telah kehilangan momentumnya. Bank sentral di berbagai negara yang terus melakukan pembelian emas serta ekspektasi penurunan suku bunga menjadi faktor utama yang menahan harga emas tetap stabil di kisaran tinggi.

Prospek Harga Emas Masih Positif di Tengah Ketidakpastian

Saat ini, harga emas masih sekitar $160 di bawah rekor tertingginya yang tercatat pada bulan April lalu. Namun para analis memperkirakan bahwa potensi kenaikan masih terbuka lebar, terutama jika kondisi ekonomi global atau tensi geopolitik kembali memburuk. Di samping itu, pergerakan harga perak yang naik 0,3% pada perdagangan hari ini turut memperkuat tren positif di pasar logam mulia secara keseluruhan.

Dengan kombinasi pelemahan dolar, ketidakpastian geopolitik, dan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai. Sementara ketegangan Timur Tengah mulai mereda, risiko tetap ada—dan emas akan terus menjadi cerminan dari bagaimana pasar membaca arah risiko global dalam beberapa minggu mendatang.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.