Harga Perak Tetap Stabil, Dolar Melemah Jadi Penopang Utama

Perak

Harga perak bertahan di kisaran $36 per ons pada hari Rabu, menandai stabilitas selama tiga sesi berturut-turut. Kondisi ini didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar AS yang memberikan dukungan signifikan terhadap logam mulia tersebut di tengah meningkatnya ketidakpastian fiskal dan perdagangan di Amerika Serikat.

Dolar yang melemah membuat komoditas berbasis dolar seperti perak menjadi lebih menarik bagi investor global, terutama di tengah suasana pasar yang penuh kehati-hatian. Para pelaku pasar kini memantau dengan cermat arah kebijakan moneter AS dan dinamika politik domestik yang berpotensi menekan ekonomi jangka pendek.

Dalam pernyataan terbarunya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral akan tetap bersikap sabar dalam mengambil keputusan terkait pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Meskipun begitu, ia tidak menutup kemungkinan adanya pelonggaran moneter pada pertemuan bulan ini. Powell juga menambahkan bahwa seandainya bukan karena tekanan inflasi yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump, The Fed kemungkinan besar sudah menurunkan suku bunga lebih awal.

Sinyal kehati-hatian di pasar semakin kuat setelah Senat AS secara tipis menyetujui rancangan undang-undang perpajakan dan pengeluaran pemerintah yang diajukan oleh Trump. RUU ini diperkirakan akan menambah beban utang nasional sebesar $3,3 triliun, dan saat ini tengah menunggu persetujuan akhir dari DPR. Ketidakpastian fiskal ini memperkuat daya tarik aset-aset lindung nilai seperti perak, terutama bagi investor yang mengantisipasi potensi lonjakan inflasi di masa mendatang.

Fokus pasar kini beralih ke data ketenagakerjaan AS yang akan segera dirilis. Laporan ADP Payroll dijadwalkan keluar pada hari Rabu, disusul oleh laporan tenaga kerja utama untuk bulan Juni pada hari Kamis. Data ini diharapkan memberikan sinyal lebih lanjut terkait kondisi ekonomi AS dan arah kebijakan The Fed ke depan.

Secara keseluruhan, harga perak menunjukkan kekuatan stabilitas di tengah kondisi global yang tidak menentu. Kombinasi antara pelemahan dolar, ketidakpastian fiskal, dan potensi pelonggaran moneter AS menjadi faktor pendukung utama yang mendorong investor mempertahankan posisi mereka dalam aset logam mulia ini.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.