Wall Street melonjak pada hari Senin saat pernyataan Wakil Ketua Fed, Philip Jefferson, menguatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan dengan hati-hati dalam menaikkan suku bunga.
Perhatian:
Para investor, bersiaplah untuk perubahan yang menggugah di Wall Street. Dunia keuangan mengalami kenaikan signifikan seiring dengan penyampaian pesan dari Wakil Ketua Fed, Philip Jefferson, yang memberikan sentuhan optimisme baru ke dalam pasar.
Minat:
Pada hari Senin, Wall Street, New York, menyaksikan kenaikan hijau karena pernyataan dari pejabat Federal Reserve yang mengisyaratkan pendekatan berhati-hati terhadap penyesuaian suku bunga, menghilangkan kekhawatiran akan kenaikan yang segera. Gema pesan ini merambat di seluruh lanskap keuangan, menyebabkan perubahan signifikan dalam indeks kunci.
Berdasarkan data dari Bloomberg, pada hari Selasa, Dow Jones Industrial Average ditutup naik sebesar 0,59%, atau 197,07 poin, mencapai 33.604,65. S&P 500 mencatat kenaikan yang signifikan, naik sebesar 0,63%, atau 27,16 poin, mencapai 4.335,66. Sementara itu, Nasdaq naik sebesar 0,39%, atau 52,90 poin, mencapai 13.484,24.
Peningkatan S&P 500 dapat dikaitkan dengan kata-kata Wakil Ketua Fed, Philip Jefferson. Beliau menyoroti komitmen pejabat untuk pendekatan berhati-hati, yang memberikan rasa yakin yang sangat dibutuhkan di tengah lonjakan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Sebelumnya, Presiden Federal Reserve Bank of Dallas, Lorie Logan, mengusulkan bahwa peningkatan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi jangka panjang mungkin menandakan tekanan yang berkurang pada bank sentral untuk menerapkan tindakan lebih ketat.
“Situasinya telah berubah. Probabilitas pengetatan lebih lanjut telah berkurang secara signifikan sejak Jumat,” catat Andrew Brenner dari NatAlliance Securities.
Pekan lalu, para pedagang meningkatkan taruhannya pada kenaikan suku bunga The Fed yang lebih lanjut setelah data pekerjaan yang kuat secara tak terduga di AS untuk bulan September.
Keinginan:
Sektor energi memimpin kenaikan S&P 500, terutama didorong oleh kenaikan harga minyak mentah AS, yang sempat mencapai $87 per barel. Saham Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp melihat kenaikan yang signifikan sebesar 2,7%. Perusahaan-perusahaan terkait pertahanan juga mengalami kenaikan, dengan Northrop Grumman Corp mencatatkan kenaikan terbesar sejak Maret 2020, dan saham Lockheed Martin Corp naik sebesar 8,9%. Di sisi lain, saham-saham American Airlines Group Inc. dan Delta Air Lines Inc. mengalami penurunan lebih dari 4%.
Di sisi lain, saham-saham perusahaan Israel, Teva Pharmaceutical Industries Ltd. dan Check Point Software Technologies Ltd., mengalami penurunan dalam perdagangan di AS. Selain itu, shekel Israel melemah, bahkan setelah bank sentral lokal meluncurkan program dukungan senilai $45 miliar.
Solita Marcelli, Kepala Investasi di UBS Global Wealth Management, memberikan pandangan tentang kekhawatiran geopolitik yang sedang berlangsung dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. “Dalam latar belakang ini, kita terus memberikan prioritas kepada pendapatan tetap daripada saham. Kita melihat profil risiko-reward yang lebih baik untuk obligasi berkualitas tinggi dengan jatuh tempo 5-10 tahun, dan kami merekomendasikan kepada investor untuk mempertimbangkan hal tersebut. Kita mengantisipasi penurunan inflasi lebih lanjut dan pertumbuhan global yang lebih lambat,” ujar Marcelli.
Aksi:
Saat kita melangkah dalam lanskap keuangan, penting untuk tetap waspada. Risiko potensial bagi saham-saham AS bisa muncul dari kendala kebijakan fiskal pada saat The Fed terus melawan inflasi yang tinggi. Michael Wilson, seorang analis di Morgan Stanley, mengungkapkan kekhawatiran tentang kurangnya struktur jangka panjang yang kokoh dan disiplin fiskal dalam pemerintahan AS, yang dapat memengaruhi pasar keuangan.
Philipp Hildebrand, Wakil Ketua BlackRock Inc., menunjukkan ke arah realitas ekonomi baru di mana bank sentral mungkin memiliki kemampuan terbatas untuk merangsang pertumbuhan dengan menurunkan suku bunga. Dia menyarankan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) sebaiknya terlibat dalam diskusi minggu ini mengenai lanskap ekonomi yang terus berubah ini.
Perkembangan terbaru di Wall Street melukiskan gambaran optimisme yang hati-hati. Ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia keuangan, pesan dari pejabat bank sentral dapat sangat memengaruhi sentimen pasar, menciptakan gelombang perubahan di berbagai kelas aset.
Sebagai kesimpulan, pernyataan terbaru dari Wakil Ketua Fed, Philip Jefferson, telah memberikan napas segar pada pasar keuangan. Kewaspadaan yang dinyatakan oleh Federal Reserve di tengah data ekonomi baru-baru ini telah membawa ketenangan kepada para investor. Saat kita melangkah ke depan, penting untuk terus memantau lanskap ekonomi yang terus berubah, karena kebijakan fiskal, inflasi, dan dinamika pertumbuhan global terus membentuk masa depan dunia keuangan.