Harga Emas Turun Seiring Penguatan Dolar, Investor Menanti Laporan Inflasi AS

emas

Pada hari Rabu, harga emas turun seiring dengan penguatan dolar AS. Para investor saat ini tengah menantikan laporan inflasi utama di Amerika Serikat yang dijadwalkan rilis minggu ini, yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September.

Pergerakan Harga Emas

Spot gold turun 0,6% menjadi $2.509,75 per ounce pada pukul 07:49 GMT. Sebelumnya, emas mencapai rekor tertinggi $2.531,60 pada 20 Agustus. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi $2.543,20.

Penguatan dolar sebesar 0,2% turut mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang asing. Ketika dolar menguat, emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang selain dolar, sehingga permintaan emas cenderung menurun.

Analisis Pasar dan Ekspektasi Investor

Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive, menyatakan bahwa emas masih tetap dalam tren bullish. “Ini terkait dengan ekspektasi bahwa bulan depan akan dimulai siklus pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve,” kata Spivak.

Menurut alat CME FedWatch, pasar saat ini memperkirakan sekitar 66% kemungkinan pemotongan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan September dan 34% kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin.

Pengaruh Lingkungan Suku Bunga Rendah

Emas yang tidak memberikan hasil atau dividen cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah. Hal ini karena biaya peluang untuk memegang emas, yang tidak menghasilkan bunga, menjadi lebih rendah dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan hasil.

Pekan lalu, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengisyaratkan dukungannya untuk memulai pemotongan suku bunga dalam waktu dekat dan menyatakan keyakinannya bahwa inflasi AS sudah mendekati target 2% yang diinginkan oleh bank sentral.

Level Teknis dan Fokus Data Ekonomi

Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA untuk Asia Pasifik, mencatat bahwa pasar tampaknya sedang menunggu katalis untuk mendorong penembusan bullish di atas level $2.532. Ini menunjukkan bahwa investor sedang mencari alasan kuat untuk membeli emas lebih lanjut.

Saat ini, perhatian pasar tertuju pada data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Data ini akan dirilis pada hari Jumat dan sangat ditunggu sebagai petunjuk arah kebijakan moneter ke depan.

Sentimen Pasar dan Impor Emas Cina

Laporan pada hari Selasa menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS meningkat ke level tertinggi dalam enam bulan pada Agustus, meskipun warga Amerika semakin khawatir dengan kondisi pasar tenaga kerja.

Di sisi lain, impor emas bersih China melalui Hong Kong pada bulan Juli meningkat sekitar 17% dari bulan sebelumnya, menandai kenaikan pertama sejak Maret. Data ini menunjukkan adanya permintaan yang stabil di pasar terbesar emas dunia tersebut.

Pergerakan Harga Logam Lainnya

Selain emas, harga perak spot juga turun 1,7% menjadi $29,48 per ounce. Platinum turun 1% menjadi $943,70, sementara palladium turun hampir 1% menjadi $960,25 per ounce.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.