Harga emas mengalami penurunan pada perdagangan Asia Senin ini, menyusul meredanya kekhawatiran akan konflik besar di Timur Tengah. Permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven pun berkurang akibat situasi ini.
Pengaruh Ketegangan Timur Tengah Terhadap Harga Emas
Sebelumnya, kekhawatiran akan konflik di Timur Tengah mendorong permintaan terhadap emas, terutama setelah serangan awal Oktober oleh Israel terhadap Iran. Namun, serangan Israel akhir pekan lalu tidak menyasar fasilitas minyak atau nuklir Iran, sehingga tidak memicu eskalasi lebih lanjut. Meskipun Iran mengancam akan membalas serangan ini, para pemimpinnya juga meremehkan dampaknya.
Ketakutan akan potensi kerusakan pada infrastruktur minyak atau nuklir Iran telah menjadi sumber ketidakpastian bagi pasar global, yang mendorong kenaikan harga emas bulan lalu. Dengan meredanya situasi ini, minat terhadap emas mulai menurun.
Ketidakpastian Politik AS dan Jepang Mendorong Kenaikan Dolar
Selain ketegangan di Timur Tengah, ketidakpastian politik di Amerika Serikat juga mempengaruhi pergerakan harga emas. Pemilu Presiden AS yang tinggal satu minggu lagi telah meningkatkan minat terhadap dolar sebagai aset safe haven, khususnya di tengah persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris. Aliran investasi ke dolar juga meningkat dengan ekspektasi akan ketidakpastian politik di Jepang, menyusul hilangnya mayoritas parlemen oleh koalisi yang dipimpin Partai Demokrat Liberal dalam pemilu akhir pekan lalu.
Para pedagang lebih memilih dolar di tengah ketidakpastian ini, yang menyebabkan pelemahan harga emas.
Harga Spot dan Kontrak Berjangka Emas Terkini
Pada pukul 00:11 ET (04:11 GMT), harga spot emas turun 0,7% menjadi $2.729,65 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember turun 0,5% menjadi $2.741,80 per ons. Meskipun harga emas masih mendekati level tertinggi baru-baru ini, ketidakpastian yang berkurang terkait ketegangan Timur Tengah telah menekan permintaan terhadap logam kuning ini.
Prospek Harga Emas Menjelang Pemilu AS
Ketidakpastian seputar pemilu AS masih dapat menjadi faktor pendorong permintaan safe haven untuk emas, terutama jika persaingan terus berlangsung ketat. Namun, saat ini, dolar tampaknya lebih diuntungkan dari situasi politik global ini, mengingat aliran modal cenderung mengarah ke mata uang AS dibandingkan logam mulia.
Dengan demikian, perkembangan lebih lanjut di Timur Tengah serta hasil pemilu AS akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas dalam waktu dekat.