Harga Minyak Mendekati Level Terendah Satu Bulan, Sorotan pada Keseimbangan Pasokan

Minyak

Harga minyak mentah dunia saat ini bertahan di level terendah dalam satu bulan terakhir setelah mengalami penurunan selama dua sesi berturut-turut. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah potensi gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah serta peningkatan pasokan minyak dari OPEC+. Di sisi lain, pasar juga mempertimbangkan kemungkinan penurunan stok bahan bakar di Amerika Serikat.

Harga Minyak Mentah Brent dan West Texas Intermediate

Pada sesi perdagangan terbaru, minyak mentah Brent mengalami peningkatan sebesar 38 sen, atau sekitar 0,5%, menjadi $71,50 per barel pada pukul 04.51 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mencatat kenaikan 43 sen, atau 0,6%, sehingga diperdagangkan pada harga $67,64 per barel. Meskipun terdapat peningkatan harga pada sesi ini, tren keseluruhan masih menunjukkan penurunan selama dua hari berturut-turut.

Potensi Gencatan Senjata di Timur Tengah dan Dampaknya pada Pasar Minyak

Penurunan harga minyak ini turut dipengaruhi oleh berita bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan mengadakan pertemuan darurat bersama beberapa menteri, pimpinan militer, serta badan intelijen untuk membahas solusi diplomatik terkait konflik di Lebanon. Dalam laporan Axios, disebutkan bahwa kesepakatan damai yang akan mengakhiri konflik antara Israel dan Hezbollah berpotensi tercapai dalam beberapa minggu ke depan, menurut pernyataan dari pejabat Israel dan Amerika Serikat.

Perspektif Pasar: Pengaruh Peningkatan Pasokan dan Permintaan Minyak

Menurut Jun Rong, ahli strategi pasar dari IG, penurunan signifikan pada harga minyak sejak awal pekan ini mungkin akan memberikan kesempatan untuk stabilisasi harga dalam sesi perdagangan berikutnya. Namun, Jun Rong menyatakan bahwa kenaikan harga yang terjadi saat ini masih terbatas karena minimnya katalis positif yang dapat mendorong peningkatan harga secara berkelanjutan.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Minyak

Selain faktor geopolitik di Timur Tengah, kenaikan pasokan minyak dari OPEC+ juga turut menambah tekanan pada harga minyak. Organisasi negara-negara pengekspor minyak ini terus meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan global yang kian meningkat setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 di berbagai negara. Di sisi lain, penurunan stok bahan bakar di Amerika Serikat memberikan harapan bagi beberapa analis bahwa permintaan minyak di pasar domestik akan meningkat dalam jangka pendek.

Prospek Jangka Pendek untuk Pasar Minyak

Melihat perkembangan terkini, beberapa analis pasar memperkirakan bahwa volatilitas harga minyak masih akan berlanjut dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian situasi geopolitik di Timur Tengah serta fluktuasi permintaan dan pasokan minyak global. Para investor perlu terus memantau perkembangan terkait kesepakatan gencatan senjata di wilayah tersebut serta kebijakan produksi yang diambil oleh OPEC+ untuk menentukan arah pergerakan harga minyak dalam waktu dekat.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.