Kenaikan EUR/USD di Tengah Ketidakpastian Menjelang Pemilu AS
EUR/USD melonjak mendekati level resistensi kunci 1.0900 pada sesi Eropa hari Senin. Pasangan mata uang utama ini mengalami penguatan signifikan seiring dengan melemahnya dolar AS (USD) di tengah meningkatnya ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS pada hari Selasa dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) pada hari Kamis.
Dolar AS memulai pekan ini dengan catatan bearish, di mana Indeks Dolar AS (DXY) turun di bawah level 103.70. Para pelaku pasar memperkirakan persaingan ketat antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang menjadi salah satu faktor utama melemahnya dolar.
Hasil Polling yang Mempengaruhi Pergerakan Dolar AS
Penurunan tajam dolar AS terjadi setelah dirilisnya Polling Des Moines Register/Mediacom di Iowa yang menunjukkan Kamala Harris unggul tiga poin dari Trump di negara bagian tersebut, menurut laporan Reuters. Hasil polling ini menjadi titik balik dari hasil survei pada September, di mana Trump sempat unggul di negara bagian yang ia menangkan pada 2016 dan 2020.
Sejumlah trader memandang kemenangan Trump sebagai potensi positif bagi dolar AS dan imbal hasil Treasury. Ini karena kebijakan Trump yang berjanji untuk meningkatkan tarif impor dan menurunkan pajak, yang dinilai dapat mendorong tekanan inflasi dan membuat Fed kembali pada kebijakan yang lebih ketat. Sebaliknya, kemenangan Harris dianggap sebagai kelanjutan kebijakan pemerintahan saat ini, yang dinilai trader lebih menguntungkan bagi mata uang yang sensitif terhadap risiko.
Pertemuan Fed dan Ekspektasi Suku Bunga
Pada hari Kamis, Fed akan mengadakan pertemuan untuk memutuskan tingkat suku bunga. Namun, pertemuan ini diperkirakan akan dibayangi oleh hasil pemilu AS, selain juga karena pasar telah sepenuhnya memperhitungkan potensi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Jika pemangkasan ini terjadi, suku bunga acuan Fed akan berada di kisaran 4,50%-4,75%, sesuai data dari CME FedWatch Tool.
Meskipun demikian, investor akan memantau dengan cermat panduan kebijakan moneter untuk pertemuan terakhir Fed tahun ini yang akan berlangsung pada bulan Desember. Pasar juga memperkirakan kemungkinan Fed akan kembali memotong suku bunga sebesar 25 bps bulan depan, yang menjadi salah satu sorotan utama para investor dan trader dalam menyusun strategi trading jangka pendek mereka.
Ketidakpastian politik menjelang pemilu AS, bersama dengan ekspektasi kebijakan Fed yang lebih longgar, menciptakan sentimen yang melemahkan dolar AS. Hal ini membuka peluang bagi penguatan EUR/USD di pasar mata uang global. Para pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan hasil pemilu AS dan pernyataan Fed untuk menentukan langkah berikutnya dalam strategi trading mereka.