Emas Bertahan Dekat Rekor Tertinggi di Perdagangan Asia
Harga emas naik pada perdagangan Asia hari Senin, mendekati level tertinggi sepanjang masa. Ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS yang ketat dan pertemuan Federal Reserve (Fed) yang akan datang meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven ini. Logam mulia ini juga didukung oleh pelemahan dolar AS setelah data ketenagakerjaan non-pertanian (nonfarm payrolls) yang lebih lemah dari perkiraan pekan lalu, memperkuat kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Fed.
Meskipun demikian, emas masih berusaha pulih dari penurunan baru-baru ini, yang terutama disebabkan oleh aksi ambil untung pada akhir Oktober. Spot emas naik 0,2% menjadi $2.741,31 per ons, sementara emas berjangka yang berakhir pada Desember stabil di $2.750,40 per ons pada pukul 23:56 ET (04:56 GMT).
Persaingan Ketat Trump dan Harris Menjelang Pemilu
Polling terbaru menunjukkan Donald Trump dan Kamala Harris bersaing ketat dalam pemilu yang akan berlangsung pada hari Selasa ini. Perhatian utama tertuju pada tujuh negara bagian kunci yang kemungkinan akan menentukan arah pemilu. Polling menunjukkan Harris memiliki basis pendukung yang kuat di kalangan perempuan, sedangkan Trump lebih banyak didukung oleh laki-laki kulit putih muda.
Emas Didukung oleh Pelemahan Dolar Menjelang Pertemuan Fed
Selain permintaan safe haven menjelang pemilu, emas juga didukung oleh penurunan dolar baru-baru ini. Mata uang AS melemah dari level tertinggi tiga bulan setelah data ketenagakerjaan yang lemah dirilis pekan lalu. Data ini menunjukkan pasar tenaga kerja AS hampir tidak tumbuh pada bulan Oktober, dengan revisi turun untuk dua bulan terakhir yang mengindikasikan adanya pelambatan di sektor tenaga kerja.
Tren ini diperkirakan memberi dorongan tambahan bagi Fed untuk menurunkan suku bunga. Bank sentral secara luas diperkirakan akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pekan ini, meskipun rencana pemotongan suku bunga di masa depan masih belum pasti.
Ketidakpastian terkait pemilu AS dan prospek kebijakan moneter Fed mendorong harga emas mendekati rekor tertinggi, sementara pelemahan dolar memperkuat dukungan bagi logam mulia ini. Investor akan terus mengamati hasil pemilu dan keputusan Fed untuk mencari petunjuk arah pergerakan emas selanjutnya.