Potensi Dampak Badai Tropis Rafael di Teluk Meksiko
Badai tropis Rafael, yang saat ini mengancam wilayah Laut Karibia, berpotensi menimbulkan gangguan besar terhadap produksi minyak Amerika Serikat (AS). Diperkirakan, badai ini bisa mengurangi produksi hingga 4 juta barel dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan pergerakannya menuju Teluk Meksiko. Badai ini, yang bisa meningkat menjadi badai kategori 2, diperkirakan akan memasuki wilayah utama penghasil minyak di AS minggu ini.
Menurut Pusat Badai Nasional, Rafael diproyeksikan akan mencapai kecepatan angin hingga 161 kilometer per jam pada Rabu, berpotensi menyebabkan gangguan operasional signifikan pada platform minyak dan gas di jalur yang dilewatinya.
Prediksi Kerugian Produksi Minyak dan Gas Akibat Badai Rafael
Perusahaan analisis energi, Earth Science Associates, memperkirakan badai ini dapat mengakibatkan penurunan produksi minyak sebesar 3,1 hingga 4,9 juta barel. Model prediksi ini didasarkan pada data intensitas badai serta jalur yang dilalui oleh badai-badai sebelumnya di kawasan ini.
Lebih lanjut, potensi kerugian juga diperkirakan terjadi pada sektor gas alam. Earth Science Associates memprediksi kerugian produksi gas alam dapat mencapai 4,56 hingga 6,39 miliar kaki kubik. Menurut Tony Dupont, COO Earth Science, angka ini mencerminkan perkiraan terburuk apabila terjadi kerusakan struktural pada anjungan yang memperpanjang waktu penutupan operasional.
Tindakan Pencegahan Perusahaan Minyak Besar: Shell dan Chevron
Dalam menghadapi ancaman badai Rafael, beberapa perusahaan minyak besar telah mengambil langkah-langkah pencegahan. Shell dan Chevron, dua pemain utama dalam industri minyak lepas pantai AS, telah memulai proses evakuasi personel dari beberapa platform mereka.
Shell mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menghentikan sementara beberapa aktivitas pengeboran, meskipun produksi tetap berlanjut tanpa dampak besar. Sementara itu, Chevron menyatakan bahwa kegiatan produksi rutin minyak dan gas tidak terganggu, namun langkah-langkah pengamanan tambahan tetap diambil untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk.
Dampak Badai Rafael Terhadap Musim Badai Atlantik 2024
Menurut model Earth Science, badai Rafael akan menjadi badai dengan dampak terbesar kedua pada produksi lepas pantai tahun ini, setelah badai Francine yang mengakibatkan gangguan hingga 42% pada produksi minyak dan 52% pada produksi gas alam.
Rafael merupakan badai ke-17 dalam musim badai Atlantik tahun 2024, yang telah menunjukkan intensitas tinggi. Musim badai ini diperkirakan akan berlangsung hingga 30 November, dan dalam beberapa bulan terakhir tercatat 10 badai Atlantik terbentuk sejak 24 September, memecahkan rekor untuk periode yang sama.