Dolar Australia Pulih dari Kerugian Terbaru Saat Dolar AS Melemah Jelang Keputusan The Fed

Dolar Australia

Dolar Australia (AUD) mengalami penguatan setelah rilis data Neraca Perdagangan Tiongkok pada hari Kamis. Meski demikian, AUD masih menghadapi tekanan terhadap Dolar AS (USD) setelah data Neraca Perdagangan Australia dirilis sebelumnya selama sesi Asia. Risiko penurunan untuk pasangan AUD/USD tetap mungkin terjadi, terutama jika USD terus menguat seiring optimisme pasar terkait kemenangan mantan Presiden Donald Trump dalam pemilu AS.

Perdagangan Tiongkok Meningkat, Dukung AUD

Pada Oktober, volume perdagangan Tiongkok meningkat hingga mencapai $95,27 miliar secara tahunan, melampaui perkiraan $75,1 miliar dan angka sebelumnya sebesar $81,71 miliar. Ekspor Tiongkok tumbuh sebesar 12,7% YoY, jauh di atas perkiraan kenaikan 5,0% dan peningkatan 2,4% pada periode sebelumnya. Sebaliknya, impor turun sebesar 2,3% secara tahunan, mengalahkan perkiraan penurunan 1,5% dan berbeda dengan kenaikan 0,3% pada periode sebelumnya.

Neraca Perdagangan Australia Mengalami Penurunan

Neraca perdagangan Australia mencatatkan surplus sebesar 4,609 juta pada bulan September, lebih rendah dari perkiraan 5,300 juta dan juga angka pada bulan Agustus sebesar 5,284 juta, seperti yang dilaporkan oleh Biro Statistik Australia pada Kamis. Ini menjadi surplus perdagangan terkecil sejak bulan Maret, disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih besar daripada impor.

Ekspektasi Pasar terhadap Keputusan Suku Bunga The Fed

Para pedagang saat ini mengantisipasi bahwa Federal Reserve AS (The Fed) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan November ini. Berdasarkan alat CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga sebesar seperempat poin di bulan November mencapai 98,1%, menunjukkan konsensus pasar yang kuat untuk penurunan moderat pada pekan ini.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.