Penurunan Harga Emas dan Faktor Penyebabnya
Harga emas mengalami penurunan hampir 2% setelah sebelumnya melonjak tajam dalam 20 bulan terakhir. Emas kini kembali berada di bawah $2.700 per ounce. Penurunan ini terjadi meskipun nilai dolar AS melemah, kondisi yang biasanya memberikan keuntungan bagi komoditas ini.
Fokus investor kini beralih ke kebijakan moneter Federal Reserve, terutama setelah laporan menunjukkan aktivitas bisnis AS tumbuh pada tingkat tercepat sejak April 2022. Perkembangan ini membuat pedagang swap memprediksi kemungkinan kecil pemangkasan suku bunga oleh The Fed bulan depan. Tingginya biaya pinjaman sering kali memberikan tekanan pada emas, karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil bunga.
Kinerja Emas di Tahun 2024: Tetap Menguat
Meski mengalami tekanan saat ini, harga emas masih mencatat kenaikan lebih dari 25% sepanjang tahun ini. Faktor pendorong utama adalah pembelian oleh bank sentral dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Permintaan safe-haven juga menjadi faktor signifikan, terutama setelah konflik Rusia-Ukraina yang semakin memanas. Pekan lalu, harga emas naik 6%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap risiko geopolitik.
Prospek Emas di Tengah Kebijakan Moneter
Sebagian besar bank investasi, termasuk Goldman Sachs dan UBS, tetap optimis terhadap prospek harga emas hingga 2025. Namun, risiko tetap ada. Jun Rong Yeap, seorang analis pasar di IG Asia Pte, mencatat bahwa:
“Harga emas mencerminkan keseimbangan antara risiko geopolitik dan sikap kebijakan moneter yang cenderung kurang dovish dari Federal Reserve.”
Jika inflasi kembali menunjukkan peningkatan, hal ini dapat memengaruhi ekspektasi pasar terkait kebijakan suku bunga di Desember, yang pada akhirnya membatasi ruang kenaikan harga emas.
Data Ekonomi yang Menjadi Perhatian Minggu Ini
Investor akan memantau sejumlah data penting pekan ini, yang dapat memberikan petunjuk arah kebijakan The Fed. Beberapa data utama meliputi:
- Notulen Rapat The Fed November: Memberikan wawasan tentang pandangan internal The Fed terkait inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
- Kepercayaan Konsumen: Indikator sentimen ekonomi rumah tangga AS.
- Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE): Ukuran inflasi yang menjadi acuan utama The Fed.
Pengaruh Perubahan Nilai Dolar dan Hasil Obligasi
Pada awal pekan ini, indeks dolar AS turun 0,5%, sejalan dengan penurunan imbal hasil obligasi AS. Kondisi ini terjadi setelah presiden terpilih AS mengumumkan Scott Bessent sebagai calon Menteri Keuangan. Langkah ini memberikan harapan bahwa kebijakan ekonomi AS akan lebih stabil di tengah tantangan global.
Pada pukul 12:02 siang waktu Singapura, harga spot emas turun 1,6% menjadi $2.673,94 per ounce, bersama dengan penurunan harga perak, platinum, dan palladium.
Penurunan harga emas saat ini lebih disebabkan oleh ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat. Namun, sentimen geopolitik dan pembelian bank sentral tetap menjadi penopang utama untuk prospek emas jangka panjang. Investor sebaiknya terus memantau data ekonomi dan kebijakan The Fed untuk menentukan strategi investasi.