Perkembangan Terbaru di Pasar Emas
Pada perdagangan Asia hari Senin, harga emas mengalami penurunan yang signifikan, tertekan oleh penguatan dolar AS setelah ancaman Presiden terpilih Donald Trump terhadap negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).
- Spot emas turun 0,9% menjadi $2.629,74 per ons.
- Futures emas yang berakhir pada Februari turun 1,1% menjadi $2.652,11 per ons.
Meskipun ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus memberikan dukungan kecil terhadap permintaan emas sebagai aset safe haven, stabilitas gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah mengurangi daya tarik emas di kalangan investor.
Dampak Ancaman Tarif Trump
Dolar Kuat Menekan Harga Emas
Trump mengancam untuk mengenakan tarif 100% terhadap negara-negara BRICS, yang memperburuk nilai mata uang mereka dan mendorong penguatan dolar AS. Ancaman ini memicu kekhawatiran akan kebijakan proteksionis yang lebih agresif dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump, termasuk potensi perang dagang global.
Dolar yang lebih kuat menciptakan tekanan pada pasar logam mulia, karena harga yang dihitung dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain. Kekhawatiran akan inflasi jangka panjang yang lebih tinggi di bawah kebijakan Trump juga menjadi faktor penghambat di pasar emas.