Minyak Mentah Naik Tipis, Tapi Catat Kerugian Mingguan

Harga Minyak mentah berjangka WTI naik 0,1% hingga ditutup pada $69,46 per barel pada hari Jumat (20/12), yang memulihkan beberapa kerugian sebelumnya tetapi masih mencatat penurunan 3% untuk minggu ini.
Pemulihan terjadi karena Dolar AS melemah dari level tertinggi dalam dua tahun, dengan data yang menunjukkan inflasi yang menurun hanya dua hari setelah pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Sementara itu prospek energi Tiongkok menambah ketidakpastian Pasar, karena Sinopec memperkirakan impor Minyak mentah dapat mencapai puncaknya pada tahun 2025 dan konsumsi Minyak pada tahun 2027. Prakiraan ini berkontribusi terhadap kerugian mingguan dalam patokan Minyak global. OPEC+ menurunkan prospek pertumbuhan permintaan tahun 2024 untuk kelima kalinya berturut-turut, yang menyoroti perlunya disiplin pasokan.
Selain itu ketegangan geopolitik meningkat karena G7 menjajaki langkah-langkah yang lebih ketat pada batasan harga Minyak Rusia. Selain itu, Presiden terpilih Trump mengemukakan kemungkinan Tarif pada UE jika tidak mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, khususnya dalam Minyak dan gas AS.(yds)
Sumber: Trading Economics

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.