Harga Perak Tertekan ke Dekat $34,00 karena Aksi Ambil Untung dan Meredanya Ketegangan Dagang

Silver

Harga perak (XAG/USD) mengalami tekanan jual pada kisaran $34,15 setelah menyentuh level tertinggi dalam hampir tujuh bulan selama sesi perdagangan Asia pada Selasa (03/06). Pelemahan logam putih ini dipicu oleh aksi ambil untung para investor di tengah meredanya ketegangan dagang global.

Sentimen positif yang mendominasi pasar ekuitas turut membebani aset-aset safe haven, termasuk perak. Investor cenderung mengalihkan dana dari logam mulia ke instrumen berisiko yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump berencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium mulai hari Rabu, langkah yang dapat memicu respons proteksionis dari negara mitra dagang lainnya. Di hari yang sama, pemerintahan Trump juga memberikan tenggat waktu bagi mitra dagangnya untuk mengajukan proposal terbaik guna menyelesaikan negosiasi sebelum 8 Juli. Walaupun tekanan jual terjadi, ketidakpastian ekonomi dan ancaman tarif dapat membatasi potensi penurunan harga XAG/USD lebih lanjut.

Dari sisi mata uang, dolar AS (greenback) melemah setelah data ekonomi menunjukkan sektor manufaktur Amerika Serikat kembali mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut. Hal ini berpotensi menahan laju penurunan harga komoditas yang dihargai dalam dolar, termasuk perak. Indeks Manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke level 48,5 pada Mei, dibandingkan 48,7 di bulan sebelumnya dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 49,5. Angka di bawah 50 mencerminkan kontraksi dalam sektor industri, menambah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi AS.

Para pelaku pasar kini mengalihkan fokus mereka ke rilis laporan ketenagakerjaan AS bulan Mei yang akan diumumkan hari Jumat. Data ini berpotensi menjadi petunjuk penting terkait arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan. Nonfarm Payrolls (NFP) diperkirakan mencatat pertumbuhan 130.000 lapangan kerja baru, sementara tingkat pengangguran diproyeksikan tetap di angka 4,2%. Jika hasilnya lebih kuat dari ekspektasi, dolar AS bisa kembali menguat, yang berpotensi menekan harga perak lebih dalam.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.