Harga Emas Terkoreksi dari Puncak Minggu Lalu di Tengah Penguatan Kembali Dolar AS

Emas

Harga emas (XAU/USD) terkoreksi setelah menyentuh level tertinggi dalam satu setengah minggu selama sesi Asia dan saat ini diperdagangkan di kisaran $2.635-$2.636 per troy ounce. Meskipun terkoreksi, emas masih mencatat kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Ketegangan geopolitik yang terus memanas, terutama akibat konflik Rusia-Ukraina, memberikan dukungan terhadap daya tarik logam mulia ini sebagai aset safe haven.

Namun, sentimen pasar yang lebih tenang terkait ancaman perang nuklir dan penguatan kembali Dolar AS membatasi kenaikan harga emas.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

1. Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Safe Haven

Konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan terus menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Ketidakpastian geopolitik sering kali memicu investor untuk mengalihkan portofolio mereka ke aset-aset yang lebih stabil, seperti emas.

Namun, kekhawatiran terhadap eskalasi konflik nuklir mereda, sehingga sebagian tekanan pembelian terhadap emas berkurang. Hal ini menyebabkan harga emas kehilangan momentum kenaikannya.

2. Penguatan Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi

Dolar AS kembali menguat setelah aksi beli saat harga rendah (dip-buying), didorong oleh ekspektasi pasar terhadap kebijakan ekonomi Presiden terpilih Donald Trump. Pasar percaya bahwa kebijakan Trump akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi, yang pada akhirnya membatasi peluang Federal Reserve (Fed) untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Kenaikan imbal hasil obligasi AS juga menjadi faktor pendukung Dolar AS, yang pada gilirannya menekan harga emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung kurang menarik bagi investor di tengah kenaikan imbal hasil obligasi.

Sikap Investor Menunggu Kejelasan Lebih Lanjut

Di tengah dinamika pasar ini, investor tampaknya mengambil pendekatan hati-hati. Banyak pelaku pasar memilih menunggu pidato dari sejumlah anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter Fed.

Selain itu, data ekonomi AS mendatang, seperti inflasi dan laporan pekerjaan, juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah harga emas di masa depan.

Prospek Jangka Pendek

  • Potensi Penurunan: Jika Dolar AS terus menguat dan imbal hasil obligasi tetap tinggi, harga emas kemungkinan akan menghadapi tekanan lebih lanjut.
  • Dukungan di Tengah Ketidakpastian: Namun, eskalasi baru dalam ketegangan geopolitik atau kekhawatiran ekonomi global dapat memberikan dukungan tambahan bagi harga emas.

Harga emas saat ini berada dalam posisi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi dan geopolitik. Penguatan Dolar AS, imbal hasil obligasi, dan situasi geopolitik menjadi elemen kunci dalam menentukan pergerakan harga. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan kebijakan moneter untuk mengantisipasi tren selanjutnya.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.