Harga emas mengalami penurunan kecil dalam perdagangan Asia pada Kamis, dipengaruhi oleh sinyal inflasi AS yang masih tinggi serta data ekonomi yang kuat. Kondisi ini memicu keraguan pasar mengenai sejauh mana Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Pergerakan Harga Emas
- Spot Gold: Turun 0,2% ke $2.630,52 per ons.
- Futures Gold : Turun 0,4% ke $2.653,91
Meskipun ada tekanan, penurunan emas terbatas karena pelemahan Dolar AS dari level tertingginya baru-baru ini, dengan pasar tetap mempertahankan ekspektasi adanya pemangkasan suku bunga pada Desember.
Faktor Utama yang Memengaruhi Harga Emas
1. Data Ekonomi AS yang Kuat
- PCE Price Index: Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang menjadi acuan inflasi utama Fed, meningkat sesuai ekspektasi di bulan Oktober. Data ini menunjukkan inflasi tetap di atas target tahunan Fed sebesar 2%.
- Data PDB AS: Produk domestik bruto mencatat pertumbuhan yang stabil pada kuartal ketiga, mengindikasikan ekonomi AS masih kuat.
- Klaim Pengangguran: Data klaim pengangguran mingguan sedikit lebih baik dari perkiraan, menambah bukti ketahanan pasar tenaga kerja AS.
Kombinasi data ini memperkuat pandangan bahwa Fed mungkin akan berhati-hati dalam siklus pelonggaran moneternya, membatasi ruang gerak emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
2. Dampak Geopolitik
Pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah telah menurunkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas. Namun, risiko geopolitik tetap menjadi perhatian, terutama dengan ketidakpastian di Timur Tengah dan ketegangan perdagangan global.
3. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Meskipun data ekonomi AS menguat, pasar masih memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada Desember. Namun, ketidakpastian terkait kebijakan Fed pada 2025 mulai muncul:
- Proyeksi Pelambatan Pemangkasan: Analis UBS memprediksi Fed akan memperlambat laju pemangkasan suku bunga menjadi hanya sekali per kuartal pada 2025.
- Kenaikan Suku Bunga Akhir (Terminal Rate): Ekspektasi suku bunga akhir yang lebih tinggi menambah tantangan bagi emas untuk mempertahankan momentum bullish jangka panjang.
Prospek Jangka Pendek
Tekanan terhadap emas kemungkinan akan terus berlanjut selama Dolar AS tetap stabil dan ekspektasi suku bunga Fed yang lebih ketat menguat. Namun, ketidakpastian politik dan risiko inflasi dapat memberikan dukungan jangka pendek bagi harga emas.
Prospek Jangka Panjang
- Kebijakan ekspansif yang diharapkan dari presiden terpilih, Donald Trump, seperti pemberlakuan tarif baru dan peningkatan defisit anggaran, dapat memicu inflasi. Kondisi ini akan memberikan potensi kenaikan permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai inflasi.
- Pasar akan terus memantau kebijakan Fed dan perkembangan geopolitik sebagai faktor utama yang memengaruhi tren harga emas.
Harga emas tetap berada di persimpangan antara ketahanan ekonomi AS dan ketidakpastian global. Investor disarankan untuk memantau perkembangan data ekonomi dan kebijakan Fed yang akan datang untuk menentukan arah investasi mereka.